KETIK, SURABAYA – Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) memilih Hotel Majapahit sebagai tempat deklarasi. Acara tersebut akan berlangsung sejak pukul 14.00 WIB pada Sabtu (2/9/2023) siang ini.
Hotel Majapahit merupakan salah satu bangunan yang bersejarah di Surabaya. Bahkan menjadi saksi sejarah perjuangan Arek Suroboyo dalam melawan penjajah pada tahun 1945.
Dilansir dari situs Dispusip Surabaya, pada tanggal 19 September 1945 terjadi perobekan Bendera Belanda di Hotel Majapahit yang dulunya bernama Hotel Yamato. Peristiwa itu terjadi setelah Belanda mengibarkan benderanya secara sepihak.
Lobby utama Hotel Majapahit Surabaya, hotel bersejarah yang dulunya bernama Hotel Yamato. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Sebelum berganti nama menjadi Hotel Majapahit, hotel yang berada di Jalan Tunjungan Nomor 65 tersebut sempat beberapa kali berganti nama. Pasca insiden tersebut, namanya langsung diubah menjadi Hotel Merdeka.
Setahun kemudian, hotel tersebut berganti nama menjadi Lucas Martin Sarkies Hotel (LMS) setelah dikelola Sarkies Bersaudara. Baru lah pada tahun 1969, hotel tersebut berganti nama menjadi Hotel Majapahit setelah menjadi milik Mantrist HoldingCo.
Pada tahun 1993, namanya sempat diganti menjadi Mandarin Oriental Hotel Majapahit. Hingga akhirnya kembali menjadi Hotel Majapahit setelah diambil alih oleh PT. Sekman Wisata.
Suasana ruangan deklarasi Anies-Cak Imin di Hotel Majapahit Surabaya. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Wakil Sekretaris DPP PKB, Syaiful Huda mengatakan bahwa faktor sejarah menjadi alasan pemilihan Hotel Majapahit sebagai tempat deklarasi Anies-Cak Imin. Hotel tersebut erat kaitannya dengan perjuangan melawan penjajah di Surabaya.
"Di situ lah arek-arek Suroboyo menunjukkan aksi heroik dengan merobek bendera Belanda agar Merah Putih bisa berkibar di Nusantara," jelas Syaiful Huda. (*)