KETIK, MALANG – Menjelang satu tahun berlalu sejak tragedi nahas yang menewaskan 135 korban di Stadion Kanjuruhan, Aremania sepakat melakukan bakti sosial dan doa bersama untuk mengenang kejadian tersebut.
Rencana itu disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) persiapan 1 Oktober untuk memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang pada Selasa (26/9/2023).
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari yakni 30 September dan 1 Oktober 2023. Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kota Malang, Ade Herwanto menjelaskan pada 30 September 2023 malam, dilaksanakan sholawatan, tahlil dan doa bersama untuk para korban.
Barulah di tanggal 1 Oktober 2023 digelar acara bakti sosial mulai dari sunatan massal gratis, donor darah, dan pengobatan gratis.
Banyak komunitas yang tergabung, seperti dari komunitas Arema Curva Sud dan D'Kross, ormas, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang.
"Untuk sunatan gratis, kita kerja sama dengan teman-teman dokter dan ditujukan untuk keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Tapi keluarga lain juga bisa karena masih ada kuota. Kalau mau mendaftar, kami masih terima sampai Jumat malam," ujar Ade ditemui usai rakor di Kantor Bakesbangpol Kota Malang.
Rakor antara Bakesbangpol dengan Aremania untuk peringatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
Untuk pengobatan gratis, Aremania bekerjasama dengan Rumah Sakit Wajak Husada bersama beberapa dosen kesehatan. Seluruh kegiatan tersebut akan dilangsungkan di depan markas Curva Sud di Jalan Pattimura, Kota Malang.
Bakesbangpol Kota Malang pun mendukung rencana Aremania, mengingat kegiatan tersebut memberikan manfaat dan dinilai membawa kebaikan.
"Saya minta tolong pada pimpinan untuk memfasilitasi. Bakesbangpol sebagai fasilitator teman-teman komunitas karena kegiatan ini sudah dikaji dan dianalisa sangat bermanfaat. Entah bagi kami, adik-adik yang berpartisipasi, maupun masyarakat," imbuhnya.
Pihaknya menjamin bahwa kegiatan akan berlangsung dengan damai tanpa kericuhan. Terlebih kegiatan tersebut bukan bersifat demonstrasi dan tidak merugikan masyarakat secara luas.
"Selama saya hidup belum pernah kegiatan doa bersama lalu ada kericuhan. Jadi tidak kami antisipasi karena itu tupoksi dari teman-teman aparat. Pasti tidak akan terjadi apa-apa karena Aremania bagian dari aparat keamanan swasta," serunya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Ari Susanto menekankan bahwa kegiatan tersebut untuk mengingatkan kembali usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Terlebih masih banyak keluarga korban yang terbentur masalah biaya dan perekonomian.
"Arek Malang bukan hanya tentang bola, tapi bersilaturahmi dengan sosial. Harapannya dengan kegiatan ini terwujud sinergitas hubungan yang harmonis sesama komunitas suporter dan masyarakat Malang Raya," pungkas pria yang akrab dipanggil Sam Ambon.(*)