Satgas PMK BPBD Jatim Perketat Penyemprotan Disinfektan Pada Hewan

Jurnalis: Alifa Zahra
Editor: Naufal Ardiansyah

1 April 2023 06:09 1 Apr 2023 06:09

Thumbnail Satgas PMK BPBD Jatim Perketat Penyemprotan Disinfektan Pada Hewan Watermark Ketik
Satgas PMK melakukan penyemprotan. (foto: @BPBD_Jatim)

KETIK, SURABAYA – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Gatot Soebroto memastikan Satgas PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) melakukan langkah massif untuk menekan lajur penyebaran PMK.

Satgas PMK bekerja sama dengan TNI, Polri dan relawan. Beberapa upaya yg dilakukan antara lain sosialisasi kepada masyarakat, memberikan bantuan apabila ternak mati, penyemprotan disinfektan di pasar hewan serta mengadakan razia di perbatasan wilayah lalu lintas hewan ternak.

Gatot Soebroto mengatakan, titik razia menyasar perbatasan dua provinsi di Jatim yaitu Jawa Tengah dan Bali. Razia ini melibatkan lintas institusi. Meliputi Satgas PMK BPBD, Polri dan Dinas Peternakan setempat.

"Tiap hewan ternak yang mau masuk Jatim, ada tim yang memeriksa dari dinas peternakan. Lalu kami menyemprot disinfektan dan teman kepolisian melihat berkasnya apakah distribusi hewan itu sudah sesuai dengan dokumen-dokumennya atau belum," kata Gatot.

Gatot mengakui jika lalu lintas hewan ternak memang cukup padat. Karena berdasarkan grafik, terjadi angka penurunan dan kenaikan cukup signifikan.

Satgas PMK BPBD Jatim terus melakukan penanganan dan pengendalian wabah di beberapa daerah bersama lintas lembaga terkait. Antara lain dengan melakukan penyemprotan disinfektan, vaksinasi oleh dinas peternakan dan sosialisasi kepada peternak.

Gatot mengatakan data PMK setiap hari pasti akan berubah sesuai dengan pergerakan dan mobilitas hewan.

"Sehingga setiap saat yang namanya hewan terpapar PMK akan fluktuatif kondisinya," kata Gatot di Surabaya, Kamis (30/3/2023).

Gatot juga bersyukur karena ternak yang terpapar dapat disembuhkan. Artinya, tidak ada hewan ternak dalam kondisi kritis hingga menyebabkan kematian atau harus dipotong paksa karena tidak bisa diselamatkan lagi.

"Belakangan Insya Allah nggak ada tambahan angka kematian akibat PMK," tambah Gatot.

Berdasarkan Data Update Situasi Penanganan PMK pada Ternak Provinsi Jatim per 30 Maret 2023 terdapat penambahan kasus terpapar dalam kondisi sakit sebanyak 49 ekor.

Adapun 49 ekor ternak yang sakit tersebut di atas berada di Nganjuk 46 ekor, dan Mojokerto 3 ekor.

Sehingga total kasus PMK di Jatim berjumlah 198.847 ekor yang tersebar di 38 kabupaten maupun kota.

Dari total kasus itu, terbagi menjadi kategori ternak sakit 2.480 ekor, ternak mati 4.363 ekor (2,19%), ternak sembuh 189.286 ekor (95, 19%) dan ternak potong paksa 2.718  ekor (1, 37%).

"Sedangkan ternak sembuh di Pasuruan 10 ekor dan Ngawi 5 ekor," tambahnya.

Berdasarkan grafik sebaran, wilayah dengan kasus PMK tertinggi berada di Kota Malang sebanyak 19.481 ekor, Probolinggo sebanyak 14.352 ekor, Jember sebanyak 14.119 ekor,

Lalu Lumajang sebanyak 11.208 ekor, Ponorogo sebanyak 10.847 ekor dan Pasuruan sebanyak 10.422 ekor.

Satgas PMK BPBD Jatim juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan terutama di pasar hewan, lalu lintas perbatasan dan bekerja sama dengan lintas sektor. (*)

Tombol Google News

Tags:

Penyakit Mulut dan Kuku PMK Gatot Soebroto BPBD Jatim