KETIK, MALANG – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Safari Jurnalistik bersama wartawan di Kota Malang, Kamis (3/8/2023). Pada kegiatan tersebut wartawan diberikan jawaban dari tantangan kerja dalam menghadapi era kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Ketua PWI Pusat, Atal S Depari mengatakan bahwa saat ini AI sudah dapat membuat berita. Hal tersebut dapat mengancam salah satu fungsi dan peran wartawan.
"Kalau untuk profesi wartawan, ada sejumlah pekerjaan rutin yang kita kerjakan jadi tidak perlu lagi dikerjakan oleh kita karena adanya AI. Di radio misalnya, itu kalau hanya untuk menyampaikan berita, itu sudah bisa direncanakan dengan AI. Sudah banyak contohnya," sebut Atal.
Namun, profesi wartawan memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh AI, yakni sebagai kontrol sosial. Selain itu, peran dalam investigasi merupakan keunggulan yang dimiliki oleh wartawan yang kini tak dapat dilakukan oleh AI.
"Saya kira tidak semua kecanggihan teknologi bisa mengambil alih pekerjaan kita. Pekerjaan kita adalah kontrol sosial. AI tidak akan bisa mengontrol sosial. Kemudian, yang harus juga kita kerjakan adalah investigasi, AI tidak bisa itu," jelasnya.
Untuk itu ia berpesan supaya wartawan dapat membuat berita secara up to date, eksklusif, dan belum pernah diambil orang. Termasuk kecepatan peran media massa yang kini mulai bersaing dengan media sosial.
"Sekarang banyak konten kreator yang mengambil 70 persen sumbernya dari medsos. Kita harus kurangi itu. Kecuali untuk informasi dari medsos yang banyak hoaks, kita lakukan verifikasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tapi gak boleh andalan kita ke sana (medsos) kita harus cari sendiri," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko berpesan supaya wartawan terbuka untuk meningkatkan kompetensi. Tak hanya itu, juga beradaptasi dengan pembaharuan.
"Tidak ada cara lain selain meningkatkan kompetensi. Wartawan dan teknologi itu harus seiring dan sejalan supaya bisa meminimalkan dampak negatifnya dan mampu menjawab tantangan bersama," ujar Bung Edi.
Ia menekankan bahwa di samping kecerdasan, wartawan tetap harus mengedepankan sikap yang baik. Ia berharap wartawan dapat semakin memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.
"Wartawan harus punya attitude, ketika harus berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat. Bertemu, berinteraksi, bahkan pengetahuannya, skillnya, attitude, saya kira itu harapan kita ke depan. Wartawan semakin mampu bermanfaat dalam situasi apapun termasuk dalam tantangan teknologi," tegasnya.(*)