KETIK, JEMBER – Angka inflasi Jember pada bulan Juni 2023 mencapai 0,14 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 117,19. Angka tersebut sama dengan inflasi nasional, juga lebih tinggi dari Jawa Timur yaitu 0,10 persen.
Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, hanya Sumenep yang mengalami deflasi. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,18 persen dan inflasi terendah di Kota Malang sebesar 0,07 persen. Kabupaten Jember sendiri menempati urutan ketiga kota/kabupaten yang mengalami inflasi.
Subkelompok yang mengalami inflasi bulanan mtm (Month to Month) tertinggi adalah rokok dan tembakau sebesar 0,95 persen diikuti kelompok makanan sebesar 0,69 persen.
Hal itu disampaikan Kepala BPS Jember Tri Erwandi, pada Senin (3/7/2023) siang. “Hal itu dikarenakan populasi penduduk Jember yang tinggi dan banyak perokok,” ujarnya.
Diikuti komoditas lain penyumbang inflasi yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, cabe rawit, bawang putih, ketimun, terong, cakalang, soto, dan minyak goreng.
Tercatat komoditas yang memiliki andil deflasi di antaranya yaitu bensin, beras, celana jeans, angkutan antar kota, kelapa, apel, udang, dan tarif kereta api.
Sementara itu, inflasi Jember pada bulan Juni 2023 relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada Juni 2022 tercatat inflasi sebesar 0,71 persen, sedangkan pada Juni 2021 deflasi sebesar -0,10 persen.(*)