KETIK, JEMBER – Bupati Jember Hendy Siswanto mengikuti roashow secara daring dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy pada Rabu (1/3/2023). Rapat daring itu juga dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, serta sejumlah kepala daerah dan OPD di Jawa Timur.
Tema yang diangkat dari roadshow yaitu ‘Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Jember’. Tujuan dilakukannya rapat daring untuk percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan yang ekstrem di kabupaten atau kota di Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini, Bupati Hendy menyebut bahwa Jember memiliki program serupa yaitu J-Penting Aksi. Kepanjangan dari Jember Pusat Edukasi dan Penurunan Stunting, AKI, AKB, dan Kemiskinan Ekstrem, dengan anggaran terfokus untuk penanganan stunting di Jember.
Ia juga memaparkan kepada Muhadjir bahwa Pemkab Jember tengah berusaha keras mencegah dan menangani untuk menurunkan kasus stunting. “Di Jember pada bulan timbang kemarin (Februari), sudah dilakukan pendataan ulang jumlah kasus stunting,” ujar Hendy seusai pertemuan daring dengan Menko PMK di Pendapa Wahyawibawagraha.
Sementara itu, pihak Pemkab Jember telah mengusulkan kepada Muhadjir mengenai bantuan alat antropometri kit. Yakni meliputi alat ukur balita dan USG tersedia di setiap puskesmas. Hal itu menanggapi permintaan dari Menko PMK agar melengkapi alat kesehatan di tiap daerah.
“Kami sampaikan itu (kepada Menko PMK), termasuk kendala kami di Jember yang hanya mempunyai 184 antropometri kit,” tutur Bupati Hendy.
Bupati Hendy menyebut, di Jember masih kekurangan 2,6 ribu alat antropometri kit sebagai kelengkapan penimbangan bayi baru lahir dan balita. Serta 25 alat USG untuk puskesmas. Lanjutnya, ia berharap mendapatkan perhatian dengan bantuan dana APBN.
Bahasan lainnya mengenai ketersediaan jamban atau MCK di rumah-rumah warga. Bupati Hendy mengungkap bahwa tahun ini pihaknya sudah menganggarkan pengadaan dua ribu lebih jamban. “Kekurangannya masih banyak, 123 ribu jamban,” ungkapnya.
Persoalan di atas merupakan fokus utama pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang harus segera diselesaikan. Bupati Hendy menyatakan, ia diminta untuk menyerahkan data riil kasus stunting di Jember sebagai bahan evaluasi dan perumusan kebijakan ke depan.(*)