KETIK, SUKABUMI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukabumi, telah sukses menyelenggarakan acara sosialisasi pengawasan partisipatif dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. (HSN) 2023 Acara ini dihadiri oleh sejumlah kiai terkemuka dan ratusan santri, yang meriahkan suasana dengan semangat yang tinggi.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jawa Barat Hj. Nuryamah dalam sambutannya, menyoroti peran kunci yang bisa dimainkan oleh santri dalam pencegahan berbagai potensi pelanggaran yang mungkin terjadi selama Pemilu 2024.
"Karakter santri yang Jujur, rendah Hati, dan Amanah, entitas Komunitas yang solid. Serta kesetiaan terhadap aturan membuat mereka menjadi pengawas yang andal dalam pengawasan partisipatif," ungkapnya.
Nuryamah menjelaskan beberapa alasan yang mendukung peran santri dalam pengawasan partisipatif ini meliputi:
1. Karakter Santri yang Jujur, rendah Hati, dan amanah: Sebagai hasil dari pendidikan yang mereka terima di pondok pesantren, santri memiliki karakter yang mencakup nilai-nilai kejujuran, rendah hati, dan amanah. Hal ini membuat mereka menjadi calon pengawas yang andal.
2. Entitas Komunitas: Santri tidak hanya merupakan individu, melainkan juga bagian dari komunitas yang solid. Kekuatan dalam persatuan mereka bisa dimanfaatkan untuk mencegah dan mengatasi potensi pelanggaran dalam proses pemilu.
3. Setia terhadap aturan: Santri yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai keagamaan dan kepemiluan memiliki tingkat kesetiaan yang tinggi terhadap aturan-aturan, termasuk dalam upaya mencegah potensi kecurangan selama pemilu.
Acara sosialisasi ini merupakan upaya awal dalam mempersiapkan masyarakat, khususnya santri, untuk berperan aktif dalam pengawasan Pemilu 2024.
Diharapkan partisipasi aktif santri akan membantu menjaga integritas pemilu, menciptakan proses pemilu yang bersih dan adil, serta menghasilkan pemimpin yang mewakili keinginan rakyat.
"Seiring mendekatnya Pemilu 2024, berbagai inisiatif seperti ini akan memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan demokrasi dan meyakinkan bahwa demokrasi Indonesia tetap kuat dan berkembang," pungkas Nuryamah.(*)