KETIK, MALANG – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang tengah mempersiapkan revitalisasi Pasar Madyopuro. Pembangunan pasar ditargetkan telah dimulai pada pertengahan Bulan Agustus 2023. Diperkirakan proses revitalisasi memakan waktu pengerjaan hingga tiga bulan.
"Pembangunannya mulai saat pedagang sudah pindah semua di tempat relokasi. Targetnya pertengahan bulan besok (Agustus). Pembangunannya paling sekitar tiga bulan," ujar Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi pada Rabu (26/7/2023).
Saat ini, pedagang sudah memulai proses relokasi yang berlokasi tak jauh dari pasar. Menurut pantauan di lapangan, ratusan lapak-lapak pedagang telah berdiri berjajar di lahan relokasi. Lapak relokasi terlihat cenderung kecil, dan dibangun menggunakan triplek.
"Pasar Madyopuro progresnya sudah mulai perpindahan ke tempat relokasi dan sudah berjalan pelan-pelan, bertahap ke relokasinya," lanjut Eko.
Untuk proyek revitalisasi Pasar Madyopuro, pemerintah menggelontorkan dana hingga Rp 3 miliar. Kata Eko, dana tersebut diperoleh dari pembiayaan negara APBN.
Pasar Madyopuro akan dikonsep layaknya Pasar Oro-Oro Dowo yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan demikian, Eko menekankan bahwa Pasar Madyopuro hanya akan dibangun satu lantai untuk seluruh pedagang.
Terdapat hampir 192 pedagang yang berjualan di Pasar Madyopuro. Saat revitalisasi nanti tidak diberlakukan penambahan jumlah lapak pedagang. Eko juga telah memastikan bahwa pedagang pasar telah sepakat untuk menyetujui revitalisasi pasar Madyopuro.
"Anggarannya Rp 3 miliar dari APBN. Konsepnya seperti Pasar Oro-Oro Dowo, menjadi pasar SNI. Kami pertahankan tetap satu lantai, tidak sampai bertingkat. Tidak ada penambahan lapak pedagang, sekarang ada sekitar 192 pedagang. Mereka setuju semua," tuturnya.(*)