KETIK, MAGETAN – Hadir dalam acara Monitoring Evaluasi & Launching Layanan Financial DT Mart di SMAN 1 Karas, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengapresiasi layanan finansial DT Mart.
Dia menyebut program ini efektif untuk mengurangi transaksi pinjaman online (pinjol) yang saat ini marak menjerat tenaga pendidik.
Aries menyebut ini menjadi program terobosan yang baik di Double Track. Bekerja sama dengan Bank Mandiri, program ini memberikan dampak positif bagi para guru dan siswa agar terhindar dari bahaya pinjol.
“Saya mendapat data, 70 persen guru dan tenaga pendidik itu terjerat pinjol yang tidak capable (kompeten). Oleh sebab itu kalau layanan ini dibuka di Double Track saya yakin bisa mengurangi angka guru-guru dan siswa yang terjerat pinjol,” ungkap dalam sambutan, Selasa, 10 September 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu ini merasa prihatin dengan situasi tersebut. Banyak dari mereka menggadaikan Surat Keputusan (SK) dan tidak memahami bagaimana sistem kerja pinjol yang mencekik.
Kadindik Jatim Aries Agung Paewai memborong es krim di DT Mart SMAN 1 Karas (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
Korban pinjol bisa saja tiba-tiba mendapat tagihan luar biasa. Mereka mudah terjebak dalam lingkaran tumpukan hutang yang tidak ada habisnya.
“Tolong dihindari bapak ibu sekalian karena banyak hal positif yang bisa dilakukan,” pesan Aries.
Salah satu hal positif ini adalah beralih pada layanan finansial terpercaya dari DT Mart. Sri Wahyuni, Ketua DT Mart SMAN 1 Karas mengatakan layanan finansial DT Mart SMAN 1 Karas nantinya bisa menjadi tempat segala kebutuhan finansial.
Bekerja sama dengan Bank Mandiri, seluruh civitas sekolah maupun masyarakat sekitar akan mendapatkan layanan keuangan terpercaya. Seperti menabung, pembayaran listrik, pulsa, marketplace, QRIS dan lain sebagainya.
“Kami masih baru launching. Ke depannya kami berharap bisa melayani segala kebutuhan finansial siswa dan masyarakat,” jelasnya pada Ketik.co.id ketika ditemui DT Mart SMAN 1 Karas.
Bangunan SMAGAS DT Mart SMAN 1 Karas bagian depan (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
Lebih lanjut, Fasilitator Program Double Track SMAN 1 Karas ini mengatakan nantinya para siswa bisa menabung, membuka cabang seperti ATM Mandiri di rumah masing-masing dan mengembangkan usaha selepas lulus sekolah.
DT Mart merupakan bagian dari implementasi Program Double Track untuk meningkatkan kemampuan wirausaha para siswa. Di sana mereka bisa praktik berwirausaha dan bekerja sehingga setelah lulus memiliki bekal memadai yang siap bersaing.
Hebatnya, meskipun baru sekitar 2 bulan berdiri, DT Mart SMAN 1 Karas sudah meraup omzet puluhan juta per bulan dan mempekerjakan seorang alumni Double Track.
“Kami mengharapkan yang bekerja di sini nantinya dari para alumni. Itu yang diutamakan, bukan dari luar,” terangnya. (*)
