KETIK, MALANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang memperkirakan kebutuhan anggaran untuk rehabilitasi bangunan sekolah. Meskipun estimasi anggaran belum muncul, namun Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana telah memperkirakan kebutuhan anggaran mencapai lebih dari Rp 5 miliar.
Saat ini pihaknya masih harus menunggu APBD Murni tahun 2024 untuk diputuskan. Namun Suwarjana memastikan bahwa anggaran tersebut diperkirakan sesuai dengan kebutuhan.
"Bangunan di 2024 akan dianggarkan tapi belum muncul estimasi anggarannya. APBD Murni 2024 kan juga belum diputuskan. Ya paling tidak sekitar di atas Rp 5 miliar untuk rehab bangunan sekolah," ujar Suwarjana pada Selasa (14/11/2023).
Pihaknya masih harus melakukan survei terhadap sekolah yang ada di Kota Malang. Hal tersebut untuk mengetahui seberapa parah kerusakan dan kebutuhan apa yang harus dilengkapi dalam rehab bangunan sekolah.
Sementara ini ia menilai terdapat sekitar 40 sekolah yang memerlukan perbaikan di tahun 2024 mendatang. Jumlah tersebut telah mencakup seluruh SD, MI, SMP, serta sekolah swasta di Kota Malang.
"Akan kita survei, masing-masing sekolah kan tidak semua sama kebutuhan dan kerusakannya. Kita harapannya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Tahun 2024 nanti ada sekitar 40 sekolah SD, MI, SMP dan swasta juga," sebutnya.
Guna mengantisipasi kerusakan bangunan sekolah akibat bencana maupun kejadian tak terduga, Disdikbud Kota Malang telah menyiapkan dana insidentil hingga Rp 1 Miliar.
"Insidentilnya sekitar Rp 1 Miliar itu misal ada bencana yang berdampak ke sekolah. Karena kita kan juga ada sekolah yang bangunannya di pinggir sungai. Tapi untuk itu kami juga berkoordinasi dengan DPUPRPKP. Kalau memang bisa dianggarkan di DPUPRPKP ya kita ajukan ke sana, itu khusus untuk pelengsengan," imbuhnya.
