KETIK, JAKARTA – Pada momen perayaan hari jadi ke-75 North Atlantic Treaty Organization (NATO), Sekretaris Jenderal, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Eropa dan Amerika Serikat (AS) sama-sama membutuhkan satu sama lain dalam menjaga keamanan para anggotanya.
Baik AS dan Eropa memiliki peran strategis yang saling melengkapi, AS bisa memberikan rasa aman kepada negara anggota NATO di Eropa, sebaliknya AS juga membutuhkan militer, intelijen, dan pengaruh diplomatik dari sekutu-sekutunya di Eropa.
"Saya tidak percaya pada Amerika saja, sama seperti saya tidak percaya pada Eropa saja,” terangnya dikutip dari BBC.
Pernyataan itu dilontarkan di tengah agresifnya Rusia menyerang Ukraina dan momok kembalinya Donald Trump ke tampuk kekuasaan AS. Invasi Rusia ke Ukraina rupanya membangkitkan lagi NATO dalam menjaga keamanan selepas perang dunia kedua dalam melawan pengaruh Uni Soviet.
"Saya percaya Amerika dan Eropa bersatu dalam NATO, karena kita lebih kuat dan lebih aman bersama-sama,” imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, semenjak didirikan di tahun 1949, aliansi ini telah menambah kekuatannya di seluruh Eropa Timur dan kini telah memiliki 32 anggota setelah Finlandia dan Swedia bergabung dalam aliansi tersebut.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi pidato tersebut memgatakan bahwa hubungan antara Rusia dan NATO telah merosot ke tingkat konfrontasi langsung karena aliansi tersebut sudah terlibat dalam konflik di sekitar Ukraina.
Negara-negara tetangga Rusia mendesak sekutu NATO untuk mengembalikan dinas militer. Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna. Ia meminta kepada negara anggota NATO untuk memberikan dukungannya kepada Ukraina.
Penting memberikan dukungan persenjataan bagi tentara Ukraina untuk bertarung melawan invasi Rusia. NATO harus solid memperkuat Ukraina ditengah perang yang tengah berkecambuk.
“Kita harus memberikan dukungan cepat kepada Ukraina. Dukungan militer, amunisi, tetapi juga pertahanan udara.”tambah Margus.
Stoltenberg mengakui kerangka dukungannya belum diputuskan, namun mengatakan para menteri luar negeri NATO telah menyetujui prinsip.
"Jangan salah, Ukraina dapat mengandalkan dukungan NATO sekarang dan untuk jangka panjang," pungkasnya.(*)