KETIK, PAGAR ALAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam melakukan pemangkasan serta pemotongan pohon yang rawan tumbang, seperti halnya di kawasan objek wisata Vila dan Hotel MTQ Kompleks Perkantoran Gunung Gare Kota Pagaralam, Minggu (30/4/2023)
“Terdapat beberapa pohon yang telah tua berada di kawsan Vila dan Hotel MTQ kita lakukan pemangkasan. Pemangkasan ini tentunya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan yang berkunjung dan menikmati liburan di Kota Pagaralam,” ujar Kepala BPBD Kota Pagaralam, Jhon Hasman, Senin (1/5/2023).
Dikatakan Jhon Hasman, memang sudah seharusnya seperti itu, bilamana ada pohon yang bisa mengganggu kawasan jalan atau rantingnya rawan patah dan pohonnya sudah lapuk serta membahayakan keselamatan masyarakat, maka segera dilakukan pemangkasan.
“Kita pun selalu memantau dan melakukan pemangkasan ranting serta pemotongan pohon, terutama yang dinilai rawan serta mengganggu arus lalulintas atau membahayakan masyarakat. Karena pemangkasan pohon ini adalah langkah antisipasi kami terhadap terjadinya pohon tumbang di jalan raya maupun di pemukiman masyarakat, termasuk pula di lokasi objek wisata,” tandasnya.
Sebelunya Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni SH beserta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam melaksanakan kerja bakti ‘Operasi Semut’ di seputaran kawasan objek wisata Kompleks Perkantoran Gunung Gare Pagaralam, kemarin
Di kesempatan tersebut Kak Pian pun memantau secara langsung pelaksanaan giat Operasi Semut, berada di pelataran objek wisata Eks MTQ yang pada musim libur Lebaran Idul Fitri 1444 H kawasan ini dipenuhi masyarakat dan pengunjung, untuk menikmati waktu libur bersama keluarga.
“Operasi Semut ini dimulai dari kawasan seputaran Kompleks Gunung Gare, Simpang Tegu Wangi hingga menuju Simpang Tugu Jeep,” demikian dikatakan Kak Pian, ketika coba dibincangi wartawan koran ini.
Menurut Kak Pian giat Operasi Semut di kawasan objek wisata merupakan bagian dari upaya menjadikan kawasan objek wisata di Pagaralam tetap dalam keadaan bersih, mengingat animo wisatawan berkunjung begitu tinggi untuk menghabiskan waktu libur di Kota Pagaralam.
“Disamping itu kita juga mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan. Pun demikian dengan para pedagang yang menggelar dagangan di pelataran kawasan Objek Wisata Gunung Gare agar kiranya dapat menyiapkan kantong sampah. Harapannya, kegiatan ini menjadi kebiasaan dan dapat diikuti masyarakat untuk bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” harap Kak Pian. (*)