KETIK, MALANG – Festival Padang Bulan berhasil menarik perhatian masyarakat untuk memadati jalanan di sepanjang Koridor Kayutangan Heritage pada Sabtu (9/9/2023).
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi menyampaikan Festival Padang Bulan menyasar anak-anak untuk dikenalkan dengan permainan tradisional.
"Konsepnya memang kita kenalkan dolanan (permainan) untuk anak-anak. Nanti juga ditampilkan jaranan, topeng, dan hiburan lain yang ditampilkan oleh anak-anak. Ini juga supaya anak-anak dapat pisah dari ponsel serta mengenalkan hiburan merakyat," ujar Baihaqi.
Tak hanya hiburan anak-anak, dalam Festival Padang Bulan juga dimeriahkan oleh 73 UMKM yang berjajar di sepanjang badan Jalan Basuki Rahmat. Disporapar berkolaborasi dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang dengan tujuan turut menghidupkan perekonomian masyarakat. UMKM yang terlibat didominasi oleh warga Kampung Kayutangan Heritage.
"Ini sesuai dengan komitmen Wali Kota Malang untuk membangun UMKM. Di acara ini ada 73 UMKM, 50 di antaranya dari warga Kampung Kayutangan Heritage, 20 binaan Diskopindag, dan 3 dari Disporapar. Ini bentuk nyata bahwa Kota Malang harus menguatkan UMKM untuk mencapai pertumbuhan ekonomi," sebutnya.
Atraksi Pencak Dor Bantengan yang diperagakan oleh anak-anak. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji memberikan arahan supaya event tersebut dapat masuk dalam kalender pariwisata. Ke depannya kegiatan Padang Bulan di Kayutangan Heritage akan diadakan rutin setiap satu bulan sekali.
"Kegiatan Padang Bulan ini bisa dibuat di kalender event. Sehingga tamu yang datang di Kota Malang bisa tahu bahwa tiap tanggal sekian ada Festival Padang Bulan," seru Sutiaji.
Sutiaji mengaku meskipun kegiatan tersebut diinstruksikan secara mendadak, namun antusiasme masyarakat dan penyelenggara oatut diapresiasi. Ia berharap Festival Padang Bulan dapat menjadi simbol kehidupan anak-anak ke depan dapat secerah bulan purnama.
"Kami ajak anak-anak bermain dan berpartisipasi. Bahwa hidup kita harus secercah bulan purnama. Kita perlu optimis dalam memandang dan memasuki kehidupan nanti," ungkapnya.(*)