KETIK, TUBAN – Puluhan Kiai, Gus, serta Pengasuh Pondok Pesantren mengikuti diskusi umum bertema “Santri Berbicara Demokrasi” di Pondok Pesantren Nahdlotut Tholibin Al Islamiyyin (NTI), Desa Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Sabtu (20/01/2024).
Kegiatan juga diikuti perwakilan pengasuh Pondok Pesantren dari luar kota, serta ratusan santri serta alumni ponpes setempat.
Diskusi ini menghadirkan Narasumber Dr. RM. Armaya Mangkunegara, SH., MH., Dosen Fakultas Hukum/Wakil Rektor I Universitas Sunan Bonang. Dia menyampaikan materi berupa kedudukan hukum Putusan MK No. 90/2023 dan Netralitas Aparat Hukum dalam Menjaga Prinsip Demokrasi.
Narasumber kedua, KH. Abdullah Muiz, Lc., Pengasuh PP Nahdlotut Tholibin Al Islamiyyin Kabupaten Tuban. KH Abdullah menyampaikan materi “Memilih Kriteria Pemimpin Sesuai Kaidah Islam Di Era Demokrasi”.
Sedangkan Narasumber ketiga yakni, KH. Abdul Wahab Yahya atau akrab disapa Gus Wahab, Pengasuh PP Al-Muhajirin 2 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, menyampaikan materi “Menyikapi Arah Dukungan Ponpes Jelang Pilpres 2024”.
Para santri maupun alumni yang hadir terlihat sangat antusias sepanjang kegiatan. Bahkan, komunikasi dua arah terjadi antara narasumber dan peserta ketika memasuki sesi tanya jawab. RM. Armaya Mangkunegara atau kerap disapa Gus Maya mengungkapkan, kegiatan ini merupakan edukasi yang bagus, khususnya bagi kalangan santri.
Ia berharap kegiatan seperti ini supaya digalakkan, bukan hanya di momen tertentu saja, melainkan berkelanjutan. “Sehingga memberikan edukasi ke masyarakat terkait demokrasi yang baik dan benar. Paling tidak dengan kegiatan seperti ini masyarakat bisa tahu bahwa demokrasi esensinya bukan hanya hajatnya elite tertentu saja, melainkan juga hajatnya rakyat,” jelasnya.
Gus Maya menegaskan, rakyat juga harus ikut bertanggung jawab, karena rakyat juga mempunyai hak untuk menyampaikan dan menyuarakan. Ia berpendapat jika peran rakyat itu menjadi tumpuan sangat sentral. “Siapapun kontestannya saya berharap demokrasi ini dijaga dengan baik, jangan sampai dinodai dengan cara-cara yang tidak baik,” tegasnya.
Gus Muiz, sapaan akrab KH. Abdullah Muiz menyampaikan, tujuan dari acara ini meliputi tiga hal. Pertama, agar masyarakat jangan sampai menyia-nyiakan hak pilihnya pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang. Kedua, ini merupakan forum silaturahmi dengan warga, teman-teman santri, serta keluarga pesantren. “Karena akhir-akhir ini dinamika Pemilu lebih kencang, sehingga diharapkan silaturahmi tetap terjaga dengan kegiatan seperti ini,” ungkapnya.
Gus Muiz juga berharap kegiatan seperti ini akan mengembalikan Khittah anak-anak santri supaya kembali pada pesantren dan mengikuti arahan dari kiai. “Di tengah kebimbangan menentukan pilihan seperti saat ini, solusi satu-satunya adalah dengan taat dan patuh pada dawuhe kiai,” tandas Gus Muiz.
Sementara itu, KH. Abdul Wahab Yahya atau Gus Wahab menyampaikan, kegiatan ini merupakan pembinaan kebangsaan. Pasalnya, selama ini pihaknya kerap melihat kurangnya netralitas dari penyelenggara Pemilu. “Kita ingin masyarakat tahu serta mendukung terselenggaranya Pemilu yang jujur, adil, bebas dan rahasia. Jangan ada pemaksaan atau lain sebagainya, yang mana selama ini kiai dan semua orang melihat ketidakjujuran, ketidaknyamanan ini kita ungkapkan supaya ada netralitas, sehingga terselenggara Pemilu yang jujur dan adil,” harapnya.
Gus Wahab menandaskan, ketika rakyat sudah berbicara maka keadilan, kejujuran, serta etika itulah yang harus dikedepankan. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai momen lima tahunan ini hanya dimanfaatkan elite tertentu semata.
“Jangan sampai hanya ada kepentingan golongan, memaksakan kehendak, akhirnya kejujuran dan kedewasaan berpolitik, bahkan kebangsaan itu dipaksakan untuk kepentingan sesaat,” tegasnya.
Gus Wahab menyebut rakyat saat ini sudah mulai terbuka untuk hal-hal yang sifatnya jujur dan adil. Pihaknya tidak mempermasalahkan siapapun kontestan politik, senyampang tidak mencederai demokrasi dengan adanya pemaksaan untuk memilih paslon tertentu.
“Intinya kalau sudah memiliki awal yang baik, dengan cara demokrasi yang baik, saya yakin insyaallah akan menghasilkan pemimpin yang baik,” tandas Gus Wahab.
Menyikapi kondisi itu, Gus Wahab menilai pasangan Capres-Cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sebagai sosok yang sangat berintegritas, sehingga layak didukung seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Menurutnya, Paslon tersebut merupakan tokoh yang sangat mumpuni, bahkan menjadi pemimpin bersih serta berdedikasi tinggi. Hal itu bisa dilihat dari track record atau rekam jejak keduanya. Terlebih, kata Gus Wahab, Mahfud merupakan tokoh yang dikenal dekat dengan Presiden RI ke 4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Ia menyebut Mahfud adalah kader Gus Dur langsung yang menjunjung tinggi norma hukum dan mempunyai integritas tinggi serta bersih tidak terlibat korupsi. "Ini yang penting dari beliau berdua, sehingga layak didukung untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Harapannya Indonesia Emas dan maju dapat terealisasi dengan kepemimpinan yang bersih berdedikasi dan berintegritas," ujar Gus Wahab.
KH Abdul Rosyid, pengasuh PP Al Anwar 2 Rembang, yang turut hadir serta mengikuti jalannya diskusi sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini di kalangan pesantren. Gus Rosyid menilai diskusi seperti ini bisa membuat kalangan santri tercerahkan, sehingga lebih mengenal dan memahami proses demokrasi.
Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti sekitar 150 santri maupun alumni yang berasal dari pondok pesantren kawasan Tuban, Jawa Timur hingga Rembang, Jawa Tengah. Sedangkan, para pengasuh pondok pesantren yang hadir mengikuti jalannya kegiatan antara lain:
-KH Abdul Rosyid: PP Al Anwar 2 Rembang
-Kyai Mukhtar : PP NTI Tuban
-Gus Moch Zuher Chamdi : PPTQ NTI Tuban
-Gus Rohmadi : PP Ulumiyyah Tuban
-Gus Ridwan : PP NTI Putra Tuban
-Gus Najib : PP Albarmawy Tuban
-KH. Moch Chilmi : PP Daruttauhid Al Hasani Tuban
-KH. Ahmad Husam : PP Daruttauhid Tuban
-KH. Maimun Nasirudin : PP Al Hasani Tuban
-Kyai Zamroni : PP Al-Ittihad An-Nawawi Tuban
-Kyai Makmun Khariri : PP Makam Takhrir Tuban
-Kyai Rodliin : PP Darul Anfa' Tuban
-Kyai Kaswadi M.Hum : PP Ulumiyyah Putra Tuban
-KH. Muadzin : PP Darurrouf Wilis Tuban
-Kyai Himam : PPTQ Mambail Futuh Tuban
-Kyai Aqil : PP Mambail Futuh Tuban
-KH. Khafidz Kalamillah : PP Albarmawy Putra Tuban
-Kyai Muhtadin : PP Miftahul Hikmah Tuban
-KH. Abdullah Muiz : PP Manbaul Huda 2 Tuban
-Kyai Maksum : PP Hidayatus Sholihin Surabaya
-KH. Luqman Mabrur : PP Alfirdaus Rembang
-KH. A. Muqoyyum : PP Sirojul Ummah Rembang .(*)