KETIK, SURABAYA – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Ruang Rapat Hayam Wuruk, Sekretariat Daerah Pemprov Jatim, Surabaya, Jumat (8/3/2024).
Rapat Kerja Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur akan dihadiri oleh Pengurus Kwarda Jatim, Lembaga Pemeriksa Keuangan Kwarda, 38 Kwartir Cabang se Jawa Timur masing-masing 3 orang, Satuan Karya Pramuka, Satuan Komunitas Tingkat Provinsi, Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur dengan total peserta + 250 orang.
Tema yang diusung dalam rapat kerja tahun 2024 ini adalah “Pramuka Produktif Digital, Lingkungan, dan Ketahanan Pangan”. Tahun 2024 akan dilaksanakan 60 program kegiatan kekepramukaan.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pj Sekda Pemprov Jatim Bobby Sumiarsono. Ia mengapresiasi Pramuka Jatim yang mengusung tagline Pramuka Produktif dalam setiap kegiatannya.
"Kita bisa lihat kegiatan yang dilakukan Pramuka ini berdampak di masyarakat dan memberikan dampak positif dimasyarakat," kata Bobby.
Pj Sekdaprov Jatim Bobby Sumiarsono saat memberikan sambutan di Rakerda Pramuka Jatim, Jumat (8/3/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Bobby menjelaskan dengan langkah yang dilakukan Pramuka, Pemprov Jatim sangat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan Pramuka.
"Kegiatan yang sangat bagus ini yang membuat Pemprov Jatim sangat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan terlebih di Dinas Pemuda dan Keolahragaan (Dispora) Jatim ada bidang Kepraukaan yang membantu kegiatan Pramuka di Jatim," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur H. M. Arum Sabil mengatakan Rakerda kali ini membahas digitalisasi pangan dan lingkungan hidup. Digitalisasi ini dibuktikan Pramuka dengan pertanian yang menggunakan tenaga surya.
"Sehingga bisa terhubung dalam smartphone, yang kami sebut sebagai Smart Farming," jelasnya.
Proses Rakerda Pramuka Jatim dinRuang Hayam Wuruk Kantor Sekda Prov Jatim, Jumat (8/3/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Adanya smart farming, pihaknya menilai akan semakin berkurangnya tenaga buruh tani. Hal ini dikarenakan buruh tani tidak ingin anaknya menjadi buruh tani.
"Ini cukup bagus karena orang tua ingin anaknya hidup lebih baik ke depannya, dengan adanya smart farming ini bukan untuk gaya-gayaan tapi memang semakin berkurangnya buruh tani kita saja," beber Arum Sabil.
Selain itu, dalam Rakerda itu, Arum Sabil memberikan domba dan kambing kepada pengurus Pramuka yang ada di Jawa Timur.
Domba yang diberikan berjenis Domba Mega yang merupakan persilangan antara domba marino dengan domba garut.
"Ini untuk dikembangbiakkan karena memang domba ini baru. Jadi para pengurus pramuka tidak hanya diberikan namun diberikan cara merawat domba, pemberian pakan, serta perkembangbiakkan," terang pria asal Jember.
Melalui Rakerda ini, Arum Sabil berharap Pramuka Jawa Timur bisa mengeluarkan ide dan rancangan untuk lebih baik.
"Pramuka bisa menjadi penggagas energi terbarukan dan masalah ketahanan pangan itu bisa dibagi secara proporsional," pungkasnya. (*)