KETIK, ACEH SINGKIL – Aksi demontrasi puluhan tenaga kesehatan di 2 tempat, yakni kantor DPRK dan kantor bupati Aceh Singkil, Jum'at, 18 Oktober 2024, mendapat pengawalan serius kepolisian.
Demo ini dipicu, akibat tidak ada formasi dibuka bagi honorer tenaga kesehatan pada seleksi PPPK Aceh Singkil tahun 2024, yang direkrut sebanyak 1815
Azmi, menanggapi aksi demonstrasi puluhan tenaga kesehatan (nakes) honorer di halaman Kantor Bupati Aceh Singkil, Jumat, 18 Oktober 2024.
Para nakes, yang tergabung dalam Forum Nakes Solid Sepakat Se-Aceh Singkil, memprotes kebijakan pemerintah kabupaten terkait penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dinilai tidak memihak untuk tenaga kesehatan.
Dalam tanggapannya, Azmi menjelaskan bahwa pemerintah Aceh Singkil telah berupaya maksimal membuka peluang rekrutmen PPPK, meski di banyak daerah lain, tenaga honorer justru diberhentikan kata Azmi.
Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir, Aceh Singkil tetap memberikan peluang bagi tenaga honorer untuk diterima sebagai PPPK.
"Kami tetap membuka peluang, meski daerah lain seperti Subulussalam dan Aceh Utara sudah merumahkan tenaga honor. Di Aceh Singkil, ratusan tenaga honorer telah diterima sebagai PPPK. Sebagai contoh, di Puskesmas Gunung Meriah, meskipun sesuai aturan hanya dibutuhkan 23 nakes, saat ini ada 159 nakes yang bekerja di sana," jelas Azmi.
Ia juga menegaskan bahwa formasi PPPK yang dibuka untuk Aceh Singkil pada 2024 mencapai 1.815 orang, yang mencakup berbagai sektor seperti tenaga kebersihan dan administrasi yang telah lama mengabdi.
Azmi meminta masyarakat memanfaatkan kesempatan ini, karena tidak ada jaminan akan ada penerimaan lagi di masa mendatang. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak menuduh pemerintah bertindak zalim, karena pihaknya terus berjuang untuk membuka formasi yang ada.
"Jangan sia-siakan kesempatan ini, tidak ada lagi formasi yang dibuka di daerah lain. Kami terus berusaha membuka peluang meski formasi terbatas, dan bukan karena kepentingan lain," tegas Azmi.
Menanggapi hal serupa, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil, juga menegaskan bahwa pihaknya sangat terbuka dalam mendukung seluruh tenaga honorer agar dapat diangkat menjadi ASN. Ia mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kemenpan RB untuk menyelesaikan masalah tenaga honorer di Aceh Singkil.
"Kami berharap seluruh honorer di Aceh Singkil bisa menjadi ASN. Walaupun saat ini belum sesuai harapan, kami akan terus memperjuangkan ini. Kami juga mengundang nakes yang belum tahu kemana harus melamar untuk datang ke kantor untuk berkonsultasi," ungkapnya.
Aksi demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 10.30 WIB diikuti oleh sekitar 185 orang. Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan di Kantor DPRK Aceh Singkil, yang ditanggapi oleh Ketua DPRK Aceh Singkil, Amaliun, dengan janji akan memanggil pihak terkait guna mengakomodir aspirasi para demonstran.(*)