KETIK, LUMAJANG – Sebagai wujud tanggungjawab dalam pengelolaan tambang dan angkutan tambang, PT. Lumajang Jaya Sejahtera (LJS) akan membangun jalan tambang sendiri, sehingga armada angkutannya tidak lagi akan melalui jalan desa.
Komisaris Utama PT. LJS Sujatmiko kepada media ini mengatakan, selama ini masyarakat merasa terganggu karena padatnya angkutan tambang.
Jalan tambang milik PT. LJS ini nantinya akan membentang dari Desa Jugosari Kecamatan Candipuro sampai Jalur Lintas Selatan (JLS). Pembangunan jalan ini benar-benar akan dimulai dari nol dan diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp35 milyar.
"Jalan yang akan kita buat akan jauh dari pemukiman masyarakat dan akan melintasi kawasan yang sebelumnya hutan dan semak-semak. Panjang jalan diperkirakan lebih dari 16 Kilometer," kata Sujatmiko.
Sujatmiko juga mengatakan, lebar jalan juga akan disesuaikan sehingga truk angkutan pasir bisa leluasa berpapasan satu sama lain tanpa adanya kesulitan.
"Kita akan mengerahkan alat berat dalam jumlah yang cukup banyak, karena di samping panjangnya 16 Kilometer, lebarnya kita buat 13 meter, sehingga cukup aman jika berpapasan," jelasnya.
Disinggung tentang pengguna jalan tambang ini, Sujatmiko mengatakan, selain akan digunakan untuk angkutan pasir milik PT. LJS, perusahaan tambang lainnya juga akan diperbolehkan untuk melintas di jalan tambang ini.
"Semua angkutan pasir bisa melalui jalan ini nantinya, karena memang tujuannya mengurangi kepadatan angkutan tambang yang melalui jalan desa. Jadi perusahaan lain diperbolehkan melalui jalan ini. Nanti soal lain-lain akan kita bicarakan dengan teman-teman pengguna jalan, mengingat investasinya cukup besar, sekitar Rp35 Milyar," lanjut Sujatmiko.
Sujatmiko menambahkan, jika seluruh perencanaan sudah matang, maka pembangunan jalan tambang ini akan segera dimulai. Dalam kesempatan yang sama, Sujatmiko juga meluruskan soal kabar tunggakan pajak dari perusahannya.
"Semua sudah kita selesaikan dengan Pemkab Lumajang, jadi hari ini semuanya clear," jelasnya.
Soal investasi ini, Sujatmiko juga mengatakan, permintaan pasir dari Lumajang ke luar pulau Jawa cukup tinggi, maka pihaknya sedang mempertimbangkan untuk membangun dermaga di pesisir selatan Lumajang.(*)