KETIK, SURABAYA – Untuk mempromosikan berbagai produk unggulan Jawa Timur, Pemprov Jatim menggelar Gebyar Ekspor Jatim Berdaya (GEJB) Tahun 2023 yang dibuka langsung oleh Gubernur Khofifah di Graha Samudra Bumimoro Surabaya, Rabu (22/11/2023).
Rangkaian gelaran GEJB ini diisi oleh berbagai acara menarik seperti talkshow penguatan IKM, Business Matching Online Industri Kecil Menengah (IKM) dengan Ananda Lestari Maju SDN BHD dari Malaysia dan RSJ Trading dari USA, dan pameran stand produk UKM serta eksportir.
Salain itu, Gubernur Khofifah melakukan peresmian Desa Devisa Gula Aren dan Jahe Kabupaten Pacitan dan Desa Pendulum Devisa Olahan Bawang Goreng Kabupaten Probolinggo.
"Peresmian desa devisa dan desa pendulum devisa ini sangat spesial, karena membuktikan bahwa pelaku usaha kita semakin maju dan siap naik kelas memasuki pasar global," kata Khofifah.
Lebih lanjut Ketum PP Muslimat NU tersebut menambahkan saat ini Jatim memiliki sekitar 149 desa devisa dan 8 desa pendulum. Hal ini membuat Jatim menyandang provinsi dengan desa devisa terbanyak di Indonesia, Tentu potensi ini sangat besar untuk dikembangkan guna meningkatkan perekonomian.
Gubernur Khofifah saat memberikan pengarahan di Gebyar Ekspor Jatim Berdaya. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
"Kerja keras kita pun membuahkan hasil, dari ketekunan luar biasa sampailah kita menemukan testimoni dari Desa Devisa yang menunjukkan bahwa ekspor itu mudah,"tambahnya.
Dengan tumbuhnya desa devisa dan desa pendulum devisa di Jatim, Gubernur Khofifah optimis kinerja ekspor Jatim akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Terutama karena Jatim berkontribusi signifikan terhadap kinerja ekspor nasional dengan jumlah 8,43 persen pada Januari - September 2023.
"Dan Jatim berada pada urutan ketiga sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap capaian kinerja ekspor nasional," tandasnya.
Jatim saat ini memiliki tujuan ekspor utama di antaranya Amerika Serikat, Jepang, dan China. Komoditi utama ekspor Jawa Timur pada September 2023 diantaranya adalah perhiasan, lemak & minyak hewan/nabati, kayu, dan produk kreasi kayu, ikan, krustasea dan moluska, bahan kimia organik, dan tembaga.
"Komitmen kita bersama adalah terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal kita sehingga bisa terus memperluas market di pasar global," pungkasnya.(*)