KETIK, JAKARTA – Produk-produk Swedia, termasuk Ikea, terancam diboikot oleh Kuwait imbas aksi pembakaran Al Quran oleh politikus Swedia Rasmus Paludan.
Surat kabar Kuwait Al-Anbaa melaporkan sebanyak 41 anggota parlemen Kuwait mengecam aksi tak terpuji tersebut. Mereka lantas menyerukan untuk memboikot semua hal yang berkaitan dengan Swedia.
Dalam sebuah pernyataan bersama, 41 anggota parlemen Kuwait mengatakan aksi Paludan yang membakar AlQuran telah memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia.
"Juga mengutuk pemerintah Swedia karena memberikan izin untuk melakukan tindakan tersebut dan mengimbau semua anggota parlemen di dunia untuk memboikot pemerintah Swedia dan semua pemerintah yang tidak menghormati nilai-nilai suci umat Islam, menekankan bahwa praktik ini "tidak merusak kesucian umat Islam". Al-Qur'an di hati setiap orang yang beradab," tulis pernyataan dari Kuwait, dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (26/1/2023).
Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, memperingatkan tindakan seperti itu menyinggung perasaan umat Islam di seluruh dunia, dan merupakan provokasi yang berbahaya.
Pada Senin (23/1), koperasi di Kuwait mengumumkan aksi boikot produk Swedia sebagai protes atas tindakan provokatif yang dilakukan Paludan.
Kendati demikian, tidak dirinci secara jelas jenis produk Swedia yang diboikot Kuwait. Namun, Ikea memang tersohor di beberapa penjuru dunia sebagai produk andalan negara tersebut
Selain Ikea, ada juga beberapa produk Swedia yang tersebar di seluruh dunia dan digunakan banyak orang. Mengutip situs sweden.se, antara lain Assa Abloy, Electrolux, Ericsson, Essity, H&M, Skanska, Spotify, Vattenfall, hingga Volvo.
Aksi bakar Al Quran memang menimbulkan gejolak. Hal itu terjadi dalam aksi demonstrasi menentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang digelar di Stockholm, Swedia pada Sabtu (21/1).
Aksi itu dilakukan buntut dari permintaan Erdogan agar Swedia tak lagi melindungi aktivis Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang kabur dari Turki ke negara tersebut. (*)