KETIK, JAKARTA – Fraksi Partai Gerindra DPR menggelar acara seminar bertajuk 'Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan Menuju Indonesia Emas 2045'. Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani mengungkit komitmen swasembada pangan sebagai janji politik presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming.
Acara ini digelar di Ruang Bamus KK II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2024). Hadir Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Wakil Ketua Komisi IV DPR Fraksi Gerindra Budi Djiwandono.
Acara ini juga dihadiri CEO dan Pemimpin Redaksi Ketik.co.id, Kiagus Firdaus dan Naufal Ardiansyah yang mewakili Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur.
"Salah satu janji Pak Prabowo saat kampanye menjadi calon presiden, beliau bertekad akan mewujudkan swasembada pangan, swasembada energi. Yang kita bicarakan pada seminar diskusi pada hari ini adalah bagaimana membicarakan swasembada pangan itu bisa diwujudkan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Muzani saat membuka acara.
"Prabowo belum dilantik jadi presiden sekarang masih dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Beliau sedang mempersiapkan diri untuk bagaimana melangkah lebih jauh mewujudkan janji-janji kampanye. Dan salah satu janji kampanye yang sedang beliau garap secara sungguh-sungguh adalah swasembada pangan, termasuk makan bergizi," imbuh Muzani.
Muzani menyebut saat ini marak masyarakat beralih untuk memajukan sektor pangan dengan bertani hingga berternak. Dia mengatakan antusiasme orang-orang di daerah cukup tinggi menyambut program makan bergizi gratis.
"Gairah masyarakat terhadap upaya mewujudkan swasembada pangan. Di mana-mana orang mulai beralih menjadi peternak susu, di mana-mana orang mulai beralih bagaimana membuat ayam bisa bertelur, semangat untuk menanam sayur, di mana-mana orang ingin berpikir bagaimana menjadi supplier kebutuhan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi," ujar Muzani.
"Dan di mana-mana orang di daerah bertanya kapan ini program imi bisa dimulai? Ini berkah kekuasaan," kata Ketua Fraksi DPR ini.
Dalam kesempatan yang sama, Budi Djiwandono menyebut krisis pangan telah menjadi tantangan global saat ini. Dia mengatakan swasembada pangan menjadi program prioritas Prabowo-Gibran.
"Kondisi dunia saat ini sedang dihadapkan dengan krisis pangan akibat kondisi geopolitik dan juga dampak dari perubahan iklim. Sehingga swasembada pangan merupakan program prioritas bagi presiden dan wapres pada saat ini dan presiden dan wapres terpilih 2024," kata Budi.
"Indonesia juga mencanangkan diri menjadi salah satu negara lumbung pangan dunia yang sukses pada tahun 2045," lanjut Waketum Gerindra itu.
Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengapresiasi gebrakan yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai terobosannya menjaga ketahanan pangan nasional saat ini.
"Pak Andi Amran patut mendapat apresiasi sebagai menteri yang tetap konsisten menjaga kirerjanya yang baik dalam ketahanan pangan nasional,” ujar Muzani.
Muzani melanjutkan, sejak dulu dirinya melihat Mentan Amran bekerja dengan sangat konsisten menjaga ketahanan pangan kita, berjibaku meningkatkan kesehjateraan petani serta memberi solusi bagi permasalahan pangan di Indonesia.
"Upaya seperti ini sangat memberi harapan bagi masa depan ketahanan pangan serta menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," ujarnya.
Karenanya, Muzani berharap, semoga Andi Amran Sulaiman tetap dipertahankan dan tetap menjadi menteri pada masa kepemimpinan Prabowo nanti.
"Semoga Pak Andi Amran tetap menjadi menteri di kepemimpinan Pak Probowo dan Mas Gibran nanti", pungkasnya.
Sebagai informasi, salah satu gebrakan Mentan Andi Amran yang dipuji adalah program pompanisasi bagi areal persawahan tadah hujan untuk mengantisipasi kekeringan panjang di tahun ini.
Mentan Andi Amran optimis bahwa pembangunan pertanian saat ini akan membawa Indonesia kembali mencapai swasembada dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia dalam waktu dekat.
Amran menjelaskan bahwa salah satu pencapaian terkini adalah mengembalikan posisi Indonesia sebagai negara penghasil pangan dunia. Baru-baru ini, Indonesia berhasil mengekspor 50 ribu ton jagung ke Filipina.
"Alhamdulillah, sekarang kita sudah ekspor yang mana dulu kita impor. Kemarin kita ekspor jagung 50 ribu ton dari Gorontalo ke Filipina. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kekurangan pangan," ujar Mentan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini terus melakukan mitigasi risiko dari ancaman gelombang panas dunia yang dapat menurunkan produksi jika tidak diantisipasi, salah satunya melalui program pompanisasi.
"Kita melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi, lalu kita mencetak sawah baru 3 juta hektare. Ke depan, Insya Allah, Indonesia akan swasembada pangan dan bisa menjadi lumbung pangan dunia," umgkapnya.
Selain itu, Amran juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah berhasil memperjuangkan tambahan alokasi pupuk yang disetujui Presiden Jokowi hingga 100 persen mencapai Rp28 triliun rupiah atau 9,5 juta ton dari sebelumnya 4,5 juta ton.
"Alhamdulillah, setelah kami menghadap Bapak Presiden dan dengan dukungan Presiden terpilih serta Pak Ketua Fraksi Gerindra, masalah pupuk sudah disetujui naik 100 persen totalnya Rp28 triliun. Karena itu, izinkan saya mewakili petani berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Presiden terpilih (Prabowo Subianto), dan Pak Ketua Fraksi Gerindra," imbuhnya. (*)