KETIK, JAKARTA – Diplomat senior Ple Priatna mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subainto perlu menujuk mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa atau mantan Duta Besar untuk PBB Dino Patti Djalal sebagai menteri Menlu-nya.
Figur mereka berdua diperlukan untuk menghadapi situasi dunia yang penuh gejolak.Keduanya merupakan diplomat senior berpengalaman. Kemampuan keduanya dalam diplomasi di tingkat global selama ini sudah teruji.
"Pak Prabowo harus memilih menteri luar negeri yang ideal, tidak asal-asalan, karena dia akan capek sendiri nantinya," kata Ple Priatna dalam diskusi Gelora Talks dengan tema 'Pemilu Eropa dan USA: Membaca Tren dan Proyeksi', Rabu (10/7/2024) sore.
Ple Priatna berharap Prabowo tidak menunjuk Menlu dari kader partai atau orang dari luar Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), karena mereka tidak mengerti apa-apa soal diplomatik.
"Dalam situasi dunia yang penuh gejolak seperti sekarang, kita perlu Menteri Luar Negeri seperti Marty Natalegawa atau Dino Patti Djalal," kata Diplomat Indonesia 2018-2021 ini.
Diplomat senior lainnya, Prof. Imron Cotan menambahkan, Prabowo juga perlu menempatkan diplomat-diplomat berpengalaman yang mengerti dinamika betul kawasan.
Sehingga bisa menjadi jembatan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam menyelesaikan berbagai konflik global. Sehingga Indonesia memiliki kekuatan lobi-lobi diplomasi ditingkat global.
"Jangan lagi menempatkan diplomat yang tidak mempunyai latar belakang dan pengetahuan yang cukup seperti selama ini, dalam konteks untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia," kata Imron Cotan, Duta Besar RI untuk Australia dan Tiongkok, 2003-2013.
Sementara Pengamat Militer dan Pertahanan Conny Rahakundini Bakrie mengatakan, Prabowo perlu memberikan perhatian khusus kepada Inggris yang sekarang dipimpin perdana menteri baru, Keir Starmer.
Indonesia bisa berperan dan memberikan pemahaman kepada Inggris dan negara Eropa lainnya, mengenai konflik Palestina-Israel dan perang Rusia-Ukraina.
"Sekaranglah kesempatan Asia, kalau bicara Asia, itu bicara Indonesia. Indonesia bisa muncul sebagai pemberi pengaruh signifikan yang sangat penting bagi dunia," kata Connie.
Sedangkan Pengamat Politik Luar Negeri Tengku Zulkfli Usman menilai kekalahan telak partai konservatif dalam sejumlah pemilu legislatif di negara-negara Uni Eropa (UE) membuka Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih untuk meningkatkan peran politik luar negeri Indonesia di tataran global.
"Indonesia jangan jadi pemain pinggiran atau hanya retorika lagi. Kita sekarang punya presiden seorang jenderal, lebih cerdas, maka setiap pesan atau message yang disampaikan Pak Prabowo harus bisa dipahami dunia," katanya. (*)