KETIK, MADIUN – 8 SMP di Kabupaten Madiun minim peminat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut menurut kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Siti Zubaidah adalah keterbatasan sejumlah orang tua, maupun wali murid dalam mengakses informasi PPDB. Jum'at (28/6/2024)
“Kami dorong pihak sekolah, bisa memberikan layanan untuk membantu memasukkan data,” kata Siti kepada ketik.co.id.
Siti Zubaidah menambahkan, ada juga yang kurang tahu jarak tempuh rumah dengan sekolah yang dituju, saat mencoba pendaftaran jalur Zonasi.
“Nantinya harus dilakukan perubahan atau input ulang data.Mungkin mereka ada pemahaman, supaya dekat perhitungannya pakai jarak jari-jari, harusnya jarak tempuh, jadi harus diperbaiki,” jelasnya.
Disisi lain, lanjut dia, tak sedikit orang tua yang masih memberi stigma terhadap beberapa SMPN, sebagai sekolah favorit. Padahal menurutnya, semua sekolah sama sama memberikan kualitas pendidikan terbaik.
“Sekolah favorit memang dulu dibangun dari beberapa sekolah, yang memang menjadi role model di Kemendikbud. Tapi sekarang ini tidak ada karena semua mempunyai tanggung jawab yang sama, dalam rangka memberikan layanan pendidikan,” tegasnya.
Di samping itu, Dispendikbud terus memperbaiki layanan-layanan pendidikan, supaya meningkatkan nilai dan indeks pendidikan yang bermutu dari tahun ke tahun.
“Oleh karena itu, jalur yang dilakukan, atau mungkin upayanya adalah menyamakan bahwa semua siswa bisa diterima, dan bisa melakukan pendidikan di mana saja,” pungkasnya. (*)