KETIK, MAGELANG – Memperingati hari ulang tahunnya yang ke empat, Komunitas mancing Nguceng Bareng Magelang Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023) mengadakan mabar (mancing bareng) di sungai Gunung Lemah, Sawangan Magelang. Tepatnya berada aliran sungai Pabelan bagian atas.
Menurut Humas Komunitas Nguceng Bareng, Widodo yang dikenal dengan nama Dodo Artos. Acara tersebut dibuka dengan potong tumpeng sego megono di rumah salah satu anggota komunitas yang dikenal dengan panggilan Sing Jogo Kali.
Disamping menandai peringatan hari jadinya yang ke empat. Momentum potong tumpeng ini sekaligus sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbentuknya komunitas mancing Nguceng Bareng Magelang ini.
Menurut Dodo Artos, kurang lebih empat puluh orang hadir dan ikut dalam kegiatan mabar kali ini. Mereka merupakan para anggota dari daerah Muntilan, Magelang dan sekitarnya.
Dalam kesempatan tersebut sesepuh Nguceng Bareng Magelang, Win berharap kelompok ini tetap solid dalam bersilaturahmi dan paseduluran.
Hal ini ditandai dengan guyupnya rasa kebersamaan di antara sesama anggota Nguceng Bareng Magelang
Ia sebutkan yang mengikuti kegiatan tersebut ternyata tidak hanya terbatas para anggota komunitas saja. Namun ada istri dan anak-anak anggota komunitas Nguceng Bareng Magelang yang juga mengikuti acara mabar kali ini.
"Empat tahun bukan waktu yang sebentar untuk tumbuh dan berkembang bagi kelompok Nguceng Bareng Magelang ," terang Win.
Sedangkan latar belakang para anggota komunitas mancing Nguceng Bareng Magelang dari berbagai latar belakang. Mereka ada yang kesehariannya jadi karyawan swasta, pedagang, PNS, ataupun pemahat batu yang tinggal kawasan Muntilan, Jawa Tengah.
Titik kegiatan mancing bareng di sungai Gunung Lemah, Sawangan Magelang, tepatnya berada aliran sungai Pabelan bagian atas. (Foto: Dodo Artos for Ketik.co.id)
Aktiivitas komunitas ini tidak hanya sekedar memancing. Namun mereka juga aktif melakukan dan menggelar berbagai kegiatan sosial. Seperti : menjenguk anggota yang sakit, atau melahirkan, melayat bagi anggota keluarga dekat jika ada yang meninggal. Serta memberikan santunan dari donasi anggota.
Komunitas mancing ini juga kerap melakukan tebar benih ikan endemik sungai di beberapa titik lokasi di daerah Muntilan dan sekitarnya. Pelepasaliaran benih ikan tersebut merupakan upaya pelestarian agar keberadaannya tetap terjaga untuk generasi pemancing berikutnya.
Selain itu, Dodo mengungkapkan komunitas Nguceng Bareng Magelang juga seringkali memasang plakat tanda larangan untuk menyetrum ikan dan mengobat ikan. Karena hal tersebut dapat merusak habitat dan kelestarian sungai. (*)