KETIK, JEMBER – Pekan Olahraga Mahasiswa (Pomprov) Jawa Timur II digelar di Kabupaten Jember selama sepekan penuh pada 15-22 Juli 2023 mendatang.
Pomprov Jatim edisi kedua ini diikuti 3.224 atlet mahasiswa dari 106 perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Pomprov sendiri diselenggarakan sebagai bagian dari sistem kompetisi olahraga mahasiswa.
Pembukaan dilaksanakan di Gedung Auditorium Universitas Jember pada Sabtu (15/7/2023) yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Timur M. Ali Kuncoro.
Sejumlah perguruan tinggi di Jember akan menjadi tuan rumah bagi 19 cabang olahraga. Di antaranya Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas PGRI Argopuro, Universitas Moch. Sroedji Jember, Universitas dr. Soebandi Jember, dan Institut Teknologi dan Sains Mandala Jember.
Ketua Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) Jawa Timur, Madlazim menyebut Pomprov ini mendapatkan banyak perhatian dari para mahasiswa.
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna (kiri) dan Kadispora Jatim M. Ali Kuncoro, Sabtu (15/7/2023) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)
Menurutnya, terjadi peningkatan animo dan motivasi para peserta dari perhelatan Pomprov yang pertama. “Pomprov pertama itu kan peralihan dari Covid, awal mulanya kami pesimis tapi ternyata yang datang 2.900-an atlet,” tuturnya.
Sementara, Kadispora Jatim, M. Ali Kuncoro menyampaikan perhelatan ini untuk mencari potensi prestasi dari para mahasiswa. “Bibit-bibit yang ke depan mampu mempertahankan prestasi secara nasional,” ungkapnya.
Lanjutnya, paling tidak para mahasiswa yang bertanding dapat meraih tiga sukses yang diharapkan. Yaitu sukses prestasi, sukses akademisi, dan sukses profesi.
“Bagi pihak penyelenggara ada lima sukses yang mau kita raih. Yaitu sukses penyelenggaraan, sukses perekonomian, sukses prestasi, sukses industri pariwisata, dan sukses industri olahraga,” ulas Ali.
Selaku tuan rumah penyelenggara, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengingatkan bahwa fanatisme terhadap lembaga menjadi tidak penting.
“Atlet-atlet yang bertumbuh ini kan untuk kepentingan bangsa. Menurut saya Pomprov ini lain, lebih menekankan pada prestasi,” tutur Iwan.(*)