KETIK, JEMBER – Menjelang musim penghujan, warga yang tinggal di bantaran sungai mulai waswas. Salah satunya mereka yang tinggal di bantaran sungai Kalijompo, Lingkungan Kauman, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Pasalnya, terdapat beberapa bagian plengsengan yang ambrol akibat terkikis aliran sungai yang semakin dangkal. Menurut informasi, plengsengan itu ambruk secara bertahap sejak Minggu (26/11/2023).
"Peristiwa mulai hari Minggu, tidak ada hujan tau-tau ambrol. Lalu disusul hari Senin (27/11/2023) juga," kata Ketua RW 012 Mat Rukin saat ditemui di Lingkungan Kauman, Selasa (28/11/2023) siang.
Plengsengan yang longsor itu tepat di bawah beberapa rumah warga. Rumah dari delapan KK terancam ambruk karena tanah sudah tidak stabil lagi. "Kalo dibiarkan terus menggerus airnya takutnya rumah warga ini rubuh," imbuh pria berkacamata itu.
Menurutnya plengsengan yang dimaksud sempat ambrol. Ia berharap segera ada penanganan dari pemerintah untuk memperbaiki plengsengan sebelum musim penghujan.
"Harapan dari warga harus segera ditangani, apalagi sudah mendekati musim hujan, takutnya debit sungai tambah besar akhirnya jadi semakin parah," jlentrehnya.
Sementara, salah satu warga yang terdampak, Muhammad Syafi'i mengaku khawatir karena rumahnya terancam ambruk.
Saat kejadian dirinya mengira ada pesawat yang terbang terlalu rendah sehingga getaran yang dirasakan cukup kuat. "Ternyata saya lihat di belakang rumah ada tanah longsor," jelasnya.
Ia merasa keselamatan keluarganya terancam akibat dari tidak stabilnya pondasi rumah terutama saat plengsengan yang ambles.
"Ya takut, ini posisinya tepat di bawah dapur, dapurnya mau saya pindahkan ke depan takut jika sewaktu-waktu roboh," tutupnya.(*)