KETIK, SAMPANG – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sampang turut prihatin atas peristiwa berdarah yang terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur pada Minggu 17 November 2024.
Hal ini diungkapkan Ketua DPD PKS Sampang, Mahfud kepada media online nasional Ketik.co.id pada Selasa, 19 November 2024.
Menurutnya, sebagai partai yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan menjunjung tinggi harmoni sosial, pihaknya merasa perlu memberikan tanggapan atas tragedi ini dari perspektif agama islam dan aspek sosial.
"Kami menegaskan bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan dalam ajaran Islam," ujar Mahfud dengan tegas.
Selain itu, kata Mahfud, Rasulullah saw mengingatkan umatnya untuk menghindari konflik yang dapat memecah belah ukhuwah (persaudaraan) serta menjaga perdamaian di tengah masyarakat.
"Insiden berdarah di Ketapang Laok jika dibiarkan tidak hanya mencederai ajaran Islam, tetapi juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai agama," jelasnya.
Dari sisi sosial, kejadian ini mencerminkan adanya ketegangan yang mungkin dipicu oleh permasalahan yang telah lama terpendam atau karena dipicu unsur beda pilihan dalam politik.
Oleh karena itu, kata Mahfud, pihaknya menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat dan pihak berwenang untuk melakukan klarifikasi dan mediasi. Sebab konflik seperti ini sering kali muncul akibat kesalahpahaman atau ketidakadilan yang dirasakan oleh salah satu pihak.
"Untuk pihak yang berwajib segera lakukan mediasi yang melibatkan tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah setempat untuk menyelesaikan konflik secara damai," pinta Mahfud.
Tak hanya itu, lanjut Mahfud, pihak yang berwajib juga harus meningkatkan edukasi sosial, mengingat pentingnya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang menyelesaikan masalah melalui jalur hukum dan dialog, bukan dengan kekerasan.
Menurutnya, melakukan penguatan solidaritas komunitas mengingat insiden ini menjadi pengingat untuk memperkuat hubungan sosial di tingkat akar rumput melalui gotong royong, forum silaturahmi, dan pendekatan kemasyarakatan lainnya agar kita dapat mencegah konflik.
"Kami mendesak pihak kepolisian dan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan adil, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap hukum tetap terjaga," desaknya.
Mahfud juga mengajak seluruh masyarakat Sampang, khususnya di Kecamatan Ketapang untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi.
"Mari kita jadikan insiden ini sebagai pelajaran berharga untuk memperkuat ukhuwah, membangun keadilan, dan mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang damai", ajaknya.
"Semoga Allah Swt memberikan ketabahan kepada keluarga korban, dan memberikan petunjuk kepada kita semua untuk menjaga harmoni di tengah keberagaman masyarakat," pungkasnya.(*)