KETIK, PAMEKASAN – Penjabat Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Masrukin nenghadiri acara pencanangan 100 persen desa cinta statistik (cantik) di Odaita Hotel, Jalan Raya Sumenep-Pamekasan, Senin, 9 September 2024.
Acara yang dihadiri camat, kepala desa dan lurah se Kabupaten Pamekasan itu bertemakan Membangun Satu Data Desa untuk Indonesia Emas.
Pj Bupati Pamekasan, Masrukin menyampaikan, salah satu kebijakan nasional yang tertuang dalam nawacita ketiga pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah komitmen membangun Indonesia dari pinggiran. Hal itu juga dikuatkan dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJM) tahun 2020-2024, dimana desa mandiri menjadi target prioritas pembanguna.
"Selanjutnya dituangkan dalam undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang memuat perlunya pemanfaatan data melalui sistem informasi desa dalam proses pembangunan desa yang lebih baik. Selain itu adanya prioritas presiden dalam rangka mewujudkan SDM unggul untuk Indonesia maju," katanya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Oleh karena itu, tambah dia, pembangunan secara merata di seluruh desa atau kelurahan merupakan tujuan utama dalam pembangunan kabupaten Pamekasan.
Desa dan kelurahan tidak lagi dianggap sebagai obyek pembangunan, melainkan ditempatkan sebagai subyek dan ujung tombak pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penyediaan data desa atau kelurahan yang akurat dan mutaakhir adalah kunci dasar pembangunan yang baik dan terarah.
"Sesuai dengan visi pembangunan daerah yaitu terwujudnya kesejahteraan dengan bertumpu kepada kemandirian dan kedaulatan rakyat, lebih khusus sesuai dengan misi keenam, yaitu mewujudkan pembangunan perdesaan yang mandiri guna menjaga keseimbangan pembangunan desa dan kota," tandasnya.
Menurutnya, perencanaan pembangunan desa dan kelurahan seharusnya fokus kepada upaya mewujudkan peningkatan kualitas hidup manusia, peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang berkualitas, serta akurat. Sebab, pembangunan tanpa menggunakan data yang akurat akan sangat sulit.
Dia menambahkan, sejak tahun 2021 badan pusat statistik (BPS) mencanangkan program desa cinta statistik (desa cantik) dalam rangka pembinaan data sampai wilayah administrasi terkecil, serta untuk meningkatkan literasi statistik, kesadaran dan peran aktif perangkat desa dan masyarakat dalam pemenuhan data dan potensi yang dimiliki desa.
"Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya data data potensi desa yang baik, maka desa akan mengetahui kekurangan dan potensi desa yang dapat ditingkatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan desa. Selain itu, kebijakan pembangunan di desa dapat lebih tepat sasaran dan lebih bermanfaat bagi masyarakat dengan berlandaskan data yang lengkap dan akurat," ungkapnya.
Dia menyampaikan terima kasih kepada BPS yang telah berpartisipasi dalam pembangunan di daerahnya melalui kegiatan pembinaan desa cantik, pembinaan statistim sektoral dan kegiatan lainnya.
"Harapan saya, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat terus berlanjut demi kemajuan daerah kita tercinta," harapnya. (*)