KETIK, JEMBER – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jember Muhammad Fawait-Djoko Susanto memilih tidak hadir pada acara seremoni Deklarasi Kampanye Damai yang digelar KPU setempat pada Selasa, 24 September 2024 malam.
Ketua Pemenangan Paslon Fawait-Djoko, Gogot Cahyo Baskoro, membeberkan alasan tidak menghadiri deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan di Hall Food Court KCM di Jalan Gajah Mada.
“Kami mengapresiasi dan menghargai undangan KPU Jember untuk menyelenggarakan deklarasi kampanye damai,” ungkapnya saat dikonfirmasi di Posko Pemenangan Rumah Cinta, Selasa malam.
Tepat 30 menit sebelum jadwal acara, Paslon Gus Fawait-Djoko Susanto, bersama pimpinan partai pengusung dan peserta deklarasi lainnya sudah bersiap datang tepat waktu.
Disebutkan pula, pihaknya memenuhi peraturan yang ditetapkan KPU bahwa kegiatan deklarasi kampanye damai hanya dihadiri 50 peserta saja dari masing-masing paslon.
Kemudian tidak ada pengerahan massa dalam bentuk apapun yang disepakati bersama oleh kedua narahubung paslon dan KPU Jember yang sebelumnya melakukan koordinasi di siang hari.
“Namun, informasi dari teman-teman tim yang sudah ada di lokasi ada pergerakan massa dari kawan-kawan sebelah, dari relawan atau pendukungnya,” ungkap Gogot, sapaan karibnya.
Gogot menjelaskan, pihaknya sudah mengingatkan penyelenggara adanya bentuk pengingkaran terhadap komitmen kala jumlah massa masih sedikit.
“Ternyata kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dan kami menunggu. Ternyata bukan massanya berkurang, justru bertambah. Tampaknya bukan masyarakat umum,” urainya.
Dia meyakini, ada upaya pengerahan massa secara sistematis. Gogot menguraikan, para pendukung itu mengenakan baju bergambar paslon lawan, disiapkan pula pengeras suara dan yel-yel yang sifatnya memprovokasi.
Kendati demikian, Ketua Pemenangan Fawait-Djoko itu berkomitmen menghadiri acara sesuai kesepakatan awal. Pihaknya kemudian menugaskan narahubung agar tetap hadir sebagai bentuk itikad baik dari paslon nomor urut 2.
“Karena tidak ada ketegasan dari KPU, akhirnya kami memutuskan lebih baik memang pasangan calon tidak menghadiri acara tersebut,” sambungnya.
Dia khawatir jika pasangan Gus Fawait-Djoko tetap hadir justru menjadi kontraproduktif dengan kegiatan deklarasi kampanye damai.
“Deklarasi kampanye damai malah enggak damai. Karena baru datang saja sudah diprovokasi sudah diteriaki macam-macam,” tuturnya.
Meskipun tidak hadir dalam kegiatan seremoni, pihaknya tetap berkomitmen berkampanye dengan damai.
Terpisah, Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni menghormati keputusan pasangan Gus Fawait-Djoko Susanto batal menghadiri acara deklarasi kampanye damai.
“Terkait dengan tidak hadirnya salah satu pasangan calon itu merupakan keputusan dari undangan yang kami hormati. Karena tidak ada kewajiban juga tidak ada paksaan,” kata Dessi.(*)