KETIK, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) selaku Sub Holding Gas Pertamina berhasil mencatatkan laba¹ bersih pada Triwulan I Tahun 2023 yang distribusikan ke entitas induk sebesar USD 86 Juta (atau Rp 1,31 triliun, dengan kurs IDR/USD: Rp 15.243). Keuntungan ini diperoleh PGN pasca pandemi dan kondisi geopolitik global yang penuh ketidakpastian.
Laba bersih pada Triwulan I Tahun 2023 berasal dari pendapatan sebesar USD 933,7 Juta, dengan mencatatkan Laba Bruto sebesar USD 176,8 Juta, Laba Operasi sebesar USD 139,3 Juta dan EBITDA sebesar USD 281,9 juta. Secara operasional, volume lifting minyak & gas meningkat 7 persen menjadi 27.568 BOEPD dari 26.885 BOEPD pada Triwulan I 2022 dengan adanya tambahan produksi & lifting Blok Fasken.
Adapun produksi minyak & gas naik 3% sebesar 28.685 BOEPD, transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan kinerja cukup signifikan yang mencapai 15.718 BOEPD atau naik 66% Ytd. Demikian juga, kinerja LPG processing mencapai sebesar 10.846 Ton.
“Dari sisi penjualan gas ke pelanggan selama periode Januari-Maret 2023, telah mencapai 976 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi sebesar 1.438 MMSCFD, yang terdapat peningkatan transmisi gas untuk kebutuhan industri, PLN, dan pupuk, diantaranya di ruas Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Kalimantan,” jelas Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, Selasa (2/5/2023).
Haryo mengatakan menjaga kinerja dengan program cost saving melalui inovasi, improvement dan peningkatan efisiensi di setiap aktivitas perseroan agar utilisasi gas bumi nasional. "Sehingga PGN semakin berkembang dalam memberikan energi yang bersih dan ramah lingkungan dengan mewujudkan Net Zero Emission (NZE)," ucapnya.
Melalui kinerja Sub Holding Gas Grup, PGN mengoptimalkan pemenuhan pasokan gas dan kinerja layanan migas dengan komitmen HSSE untuk mencegah fatal insiden. "Salah satunya dengan melakukan assessment asset integrity management dan meningkatkan pengawasan semua kegiatan yang memiliki risiko tinggi,” tutup Haryo. (*)