KETIK, MALANG – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Jawa Timur melakukan pemetaan terhadap potensi kerawanan dalam masa transisi kepemimpinan. Pemetaan dilakukan di salah satu hotel di Kota Malang, Kamis, 28 November 2024.
Hasil pemetaan akan disusun dalam bentuk policy brief dan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dewi Winarti, Sekretaris FKDM Jatim menjelaskan policy brief menjadi pedoman untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerawanan sosial selama masa transisi.
"Di policy paper akan muncul langkah strategis selama masa transisi kepemimpinan dalam memperbaiki sistem peralihan kepemimpinan nasional, regional maupun lokal. Setiap daerah punya karakteristik, kultur masyarakat, kecenderungan potensi kerawanan yang beda," ujar Dewi.
Menurut Dewi, saat ini tengah terjadi penurunan ekskalasi potensi kerawanan di Indonesia. Hal tersebut menjadikan potensi terjadinya gesekan sosial menjadi lebih besar, sehingga diperlukan deteksi dini dan mitigasi.
FKDM mencatat, meski situasi politik di Indonesia sudah cukup dewasa, namun beberapa daerah masih mengalami ketegangan yang berujung pada jatuhnya korban.
"Kalau bicara potensi, gak hanya di Malang Raya, hampir semua titik punya potensi kerawanan. Penting memetakan isu transisi kepemimpinan karena ada beberapa kejadian sampai memakan korban," ucapnya.
Oleh karena itu dalam policy brief akan menjelaskan dengan detail masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, lingkungan hidup yang ada di setiap wilayah Bakorwil selama masa transisi kepemimpinan.
"Begitu pula dengan isu-isu strategis dan langkah-langkah untuk pencegahan dini atas isu-isu tersebut di setiap wilayah," ungkapnya.
Untuk membaca potensi kerawanan, FKDM Jatim menggandeng Bakesbangpol sekaligus stakeholder yang ada di tiap daerah.
Pemetaan ini dilakukan melalui diskusi dengan perwakilan pemerintah, organisasi masyarakat (ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta perguruan tinggi.
"Sudah pertemuan keempat setelah kami FGD dan workshop di Madiun, tapal kuda di Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Jember. Sekaligus wilayah arek kami ada di Malang Raya dan Pasuruan. Kami juga melaksanakan di Surabaya khusus perguruan tinggi," lanjutnya.
FKDM Jatim telah berkomitmen memastikan setiap potensi kerawanan dapat terdeteksi lebih awal dan ditangani secara proaktif. Kendati policy brief disusun, Dewi menjelaskan kedewasaan berpolitik di masyarakat tetap dibutuhkan.
"Kami bekerja mulai bulan Agustus sampai Desember. Harapannya dapat tersusun langkah-langkah strategis maupun taktis dalam memperbaiki sistem peralihan kepemimpinan nasional yang dapat dijadikan pedoman kebijakan," tutupnya. (*)