KETIK, BATU – Air Terjun Coban Putri di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu Jawa Timur memang memiliki banyak pesona.
Selain masih alami, air terjun yang berada di kawasan perhutani itu menyimpan legenda. Legenda inilah yang diceritakan turun temurun oleh warga Desa Tlekung.
Tomo, Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonosari Desa Tlekung mengatakan, warga sekitar lebih mengenal Coban Putri dengan sebutan "Ketoan".
"Sebelum ramai menjadi tempat wisata, dulu tempat ini (Coban Putri) adalah tempat petani dan perambah hutan membersihkan diri setelah bercocok tanam atau dari hutan," katanya.
Sedangkan, awal mula diberi nama Coban Putri, kata Tomo, bermula dari cerita seorang perempuan yang terjatuh di sekitar lokasi air terjun Ketoan. Perempuan itu selamat dari kejadian tersebut.
Ada juga cerita versi lain yang beredar. Menurut legenda, konon ada tujuh bidadari yang mandi di tempat itu, namun hanya enam yang kembali ke kahyangan.
Pengunjung menikmati Air Terjun Coban Putri di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu Jawa Timur. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)
"Namanya legenda, bisa kita percaya atau tidak. Singkat cerita, Ketoan kemudian diberi nama Coban Putri," tambahnya.
Menurut Tomo, Wisata Coban Putri mulai dikenalkan ke masyarakat pada tahun 2017 silam. Tempat wisata ini dikelola Perhutani Malang bersama Karang Taruna Desa Tlekung.
Pengunjung bisa menjangkau wisata ini dengan mudah baik menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4. Karena hanya berjarak sekitar 500 meter dari Jalur lingkar Barat (Jalibar) Kota Batu.
"Setelah pandemi kembali ramai. pada hari biasa, bisa mencapai 200 pengunjung. Kalau Sabtu dan Minggu bisa sampai 500 pengunjung,” ungkapnya.
Coban Putri memiliki air terjun yang tidak terlalu tinggi, yaitu kurang lebih 20 meter. Suara air terjun, dipadu dengan hijau pemandangan dan suhu udara yang sejuk membuat siapapun betah untuk berlama-lama berada Coban Putri.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa bermain air di kolam bendung yang sengaja dibuat untuk pengunjung yang ingin bermain air di kawasan air terjun ini.
“Awalnya mobil tidak boleh masuk. Pengunjung harus naik ojek untuk sampai air terjun. Namun karena pengunjung banyak yang tidak berani naik ojek, mobil diperbolehkan masuk,” jelas pria 65 tahun itu.
Fasilitas lain yang ada di Coban Putri yaitu tempat berkemah dan medan off-road. Ada beberapa gazebo dan warung yang disediakan pengelola.
Tomo mengaku fasilitas Coban Putri memang masih belum lengkap. Salah satu yang dibutuhkan saat ini adalah toilet tambahan. Karena toilet yang ada saat tidak cukup bagi pengunjung. Terlebih di saat musim tingginya pengunjung wisata.
"Tiket masuk murah meriah mas. Cuma Rp 15 ribu perorang. Setiap pengunjung kita imbau untuk menjaga kebersihan supaya kawasan Coban Putri ini tetap bersih dan lestari," tegasnya.(*)