KETIK, TUBAN – PT Pertamina (Persero) menggelar seminar energi bertema "Mempertahankan Kedaulatan Energi Migas” bertempat di Ponpes Al -Anwar 02 Gondanrojo Sarang Rembang, Sabtu (28/10/2023)
Kegiatan yang digelar sekaligus memperingati hari Sumpah Pemuda dengan melibatkan 300 Santriwan -Santriwati pesantren. Mereka sebagai bagian elemen penting pemuda-pemudi negeri dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional di masa mendatang.
Menariknya, di seminar itu, sejumlah persoalan muncul dari santri seperti kenapa Premium diganti jadi Pertalite? Apa beda gas Liguefied Petroleum Gas (LPG) tabung melon dengan tabung biru atau tabung pink? Dan bagaimana strategi Pertamina di era teknologi EV electric vehicle seperti sekarang ini ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas sebagian pertanyaan di seminar energi nasional berjudul "Mempertahankan Kedaulatan Energi Migas".
Seminar ini menghadirkan Manager Non-Government Relations PT. Pertamina (Persero) Probo Prasiddhahayu, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar, dan Narasumber Pemerhati Migas & Energi Nasional Ugan Gandar.
Pengasuh Ponpes Al Anwar 02 Putra pertama almaghfurlah Syaikhona KH Maimoen Zubair KH Abdullah Ubab menyambut baik dengan adanya senimar bertajuk Energi Migas.
Dia berharap santri dapat mengambil manfaat ilmu energi Migas dari para Narasumber yang telah memberikan materi.
Rangkain kegiatan rombongan Pertamina saat Istighosah dan Sholawat di Bangilan Tuban (28/10/2023)(Foto Ahmad/Ketik.co.id)
Sementara Presiden FSPPB Pertamina Arie Gumilar dalam paparan Tholabul Ilmi Migas & Energi mengatakan bahwa, semua aktivitas yang dilakukan manusia tak lepas dari energi.
"Sesuatu yang dekat dengan kita jarang kita bahas. Sebaliknya suatu yang tidak pernah dilakukan justru sering dibahas. Sebab itu, kami (Pertamina) mendiskusikan energi ini menjadi menarik bagi generasi pemuda-pemudi khususnya kalangan pesantren. Energi sangat penting bagi segala aspek kehidupan lebih-lebih untuk kedaulatan energi di sebuah negara," jelasnya.
"Negeri kita kaya dengan Migas. Kita masih punya walapun suatu saat Migas akan habis. Tetapi Migas dapat diganti dengan energi baru terbarukan. Indonesia melimpah Energi tersebut,” paparnya
Arie Gumilar juga mengajak santri untuk peduli untuk membahas Ketahanan Energi, lebih menjadi pembahasan menarik bagi generasi muda. Dengan begitu ke depan pemuda sebagai penerus bangsa telah siap dalam tata kelola ketahanan energi di Indonesia.
“Harapan kami santri-santri tak hanya cakap agama. Tetapi menjadi pemimpin yang lahir dari Ponpes yang ahklaknya telah terbentuk serta bisa membahas segala aspek termasuk Ketahanan Energi baru Terbarukan,” harapnya.
Seminar mempertahankan Kedaulatan energi Migas oleh Manager Non Government Relations Pertamina Probo Prasidhahayu memaparkan pentingnya pensiapan Sumber Daya Manusia untuk siap dalam tatakelola Migas & Energi lewat perusahaan Pertamina.
Menanggapi pertanyaan dari Kalangan santri perihal Premium diganti Pertalite, Probo menjelaskan bahwa, Speak premium bisa merusak ozon karena polusinya tinggi.
"Sekarang tinggal tujuh negara yang menggunakan Ron 88 atau timbal. Kita di Indonesia akhirnya menggeluarkan progam langit biru dengan mengeluargan produk pertalite Ron 90 sehingga isu lingkungan bisa teratasi bagi negara penghasil Migas. Meski dampak lain Pertalite adalah daya beli Masyarakat,” paparnya
Probo juga menjelaskan perbedaan LPG di dalam tabung melon 3 Kg dengan tabung biru 12 kg atau tabung pink? Yakni, pembedanya hanya pada peruntukannya masing-masing LPG tersebut ketika telah dipasarkan.
Selesai memberikan materi Seminar di Ponpes Al Anwar-02 Rembang, Rombongan Pertamina (Persero) bergeser ke Kabupaten Tuban, menghadiri Istighosah dan sholawat untuk Pertamina bersama Habib Anis Shahab dan KH Rosid Ubab Maimoen di YPI Songolas Bangilan, Kabupaten Tuban.
"Bapak Ugan Gandar merupakan teman dekat Almaghfurlah Syaikhina KH Maimoen Zubair. Semoga Ukhuwah ini terus di jaga oleh Pertamina," kata Ketua Panitia KH Nur Chamid menceritakan kedekatan Ugan Gandar dengan Kiayi Maimoen Zubair semasa hidupnya.
Dia menambahkan istiqhosah dan Sholawat untuk Pertamina ini, bertujuan agar perusahan Pertamina sebagai perusahaan negara selalu diberikan kelancaran, serta selalu diberikan berkah dalam usaha Hulu- Hilir migas di dalam Negeri maupun luar Negeri.
Informasi dihimpun di lokasi, hadir rombongan Pertamina (Persero) antara lain, Pengamat Migas & Energi Nasional Ugan Gandar, Manager Non Government Relations Pertamina Probo Prasidhahayu, Presiden FSPPB Pertamina Arie Gumilar, VP Stakeholder Relations dan Management PT Pertamina Rifky Rakhman Yusuf, GM Pertamina Patra Niaga Regional Jatim, Ketua Serikat Pekerja Pertamina wilayah Jateng -Jatim, Sholikin dan Jodi, serta perwakilan TPPI dan PRPP Tuban.(*)
