KETIK, MALANG – Kelurahan Klojen menjadi pioneer atas berdirinya Griya UMKM di lingkungan kelurahan di Kota Malang, Kamis 29 Agustus 2024. Griya UMKM nantinya menjadi salah satu bentuk pemasaran produk-produk milik warga Kelurahan Klojen.
Terdapat 198 pelaku UMKM yang berada di Kelurahan Klojen. Butet selaku Lurah Klojen menjelaskan dari total jumlah tersebut, baru 10 pelaku usaha yang bergabung di Griya UMKM.
"Kita ada 198 UMKM namun yang bergabung baru 10. Masih sedikit karena baru dibentuk 24 Juli 2024 kemarin," ujar Butet usai peresmian Griya UMKM.
Griya UMKM berdiri tepat di samping Kantor Kelurahan Klojen. Saat ini produk yang dipasarkan berupa makanan dan minuman.
Para pelaku UMKM di Kelurahan Klojen masih berfokus pada makanan basah. Namun pihak kelurahan tengah melakukan sosialisasi terkait produk makanan dan minuman yang lebih tahan lama.
Peresmian Griya UMKM oleh Diskopindag Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
"Sekarang kita fokus agar produk UMKM Kelurahan Klojen bisa dikenal terlebih dahulu. Setelah itu kita lebih kembangkan lagi," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi turut mengapresiasi inisiatof tersebut. Ia berharap seluruh kelurahan dapat memiliki Griya UMKM masing-masing.
"Ini cukup positif karena sebagai salah satu bentuk pemasaran produk UMKM. Mudah-mudahan menjadi pilot projek sehingga semua kelurahan bisa memfasilitasi pelaku UMKM untuk lebih maksimal," ucapnya.
Diakopindag Kota Malang pun akan memberikan fasilitas yang diperlukan oleh pelaku UMKM. Mulai dari perizinan, pembinaan, pelatihan, hingga pendampingan agar produk di kelurahan memiliki nilai jual.
"Kami udah komunikasi dengan Camat Klojen, kalau bisa satu kecamatan sudah punya Griya UMKM. Semua kita fasilitasi, literasi keuangan juga akan kita ajarkan ke mereka," tutupnya. (*)
