KETIK, SURABAYA – Di tengah kemajuan teknologi digital yang semakin pesat, sistem keamanan siber juga menjadi sorotan.
Hal ini lantaran tindak kejahatan siber yang mengancam juga semakin canggih. Lantas, bagaimana cara dan kiat untuk menjaga keamanan siber yang direkomendasikan untuk para penggunanya?
Menjawab tantangan itu, program studi Sarjana Informatika Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas menggelar seminar tentang Keamanan Siber dan Kecerdasan Buatan di Era Modern, pada Sabtu (24/2/2024).
Bertempat di Auditorium Lantai 10 Kampus Wonorejo, Surabaya, kegiatan ini merupakan acara perdana dari Program Cybernetic Fest tahun 2024 yang diinisiasi oleh Komunitas Mahasiswa dan Prodi Informatika UHW Perbanas.
Ketua Informatic Cybernetic UHW Perbanas, Muhammad Zainuddin mengatakan acara ini merupakan manifestasi, dedikasi, dan semangat para mahasiswa informatika dalam mengeksplorasi serta memahami lebih dalam terkait keamanan siber dan kecerdasan buatan. Pasalnya, keduanya menjadi topik yang kritis dan sangat relevan di era digital saat ini.
“Perkembangan teknologi khususnya dalam kecerdasan buatan membawa banyak perubahan cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Namun bersamaan dengan kemajuan itu, kita juga dihadapkan oleh tantangan keamanan siber yang semakin kompleks dan dinamis,” ungkap Zainuddin.
Lantas, menurut Gaguk Supriyanto, selaku pemateri seminar, selama tahun 2023 ini ada banyak jenis serangan digital muncul. Adapun serangan itu, meliputi: Ransomware, Phising, Endpoint Devices, MITM Attack, IoT, dan Cloud Security.
Pihaknya pun memberikan saran dan kiat bagi pengguna data digital untuk melakukan pencegahan kejahatan siber. Beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu: hati-hati membuka email attachment; security training/awareness; hati-hati post it note; password strong/ unik; screen autolock/autolockoff; dan Auto Update Patch atau Apps Original.
”Misalnya dalam pembuatan password, kita harus buat yang strong, yaitu dengan mengkombinasikan angka, huruf, dan karakter/simbol," tambahnya.
"Meski nanti kita sulit mengingatnya, namun itu salah satu cara juga untuk mengamankan aset-aset digital yang kita miliki,” imbuhnya.(*)