KETIK, SURABAYA – Wuling Motors menghadirkan produk barunya, Cloud EV di Indonesia International Motorshow (IIMS) Surabaya 2024 yang digelar di Grand City Surabaya sejak 29 Mei hingga 2 Juni 2024.
Mobil listrik ketiga Wuling ini mulai dipasarkan dalam satu varian dengan jarak tempuh 460 km. Mobil listrik ini dibanderol dengan harga Rp407 juta untuk OTR Surabaya.
Brian Gomgom selaku PR Manager Wuling Motors mengatakan, kehadiran Cloud EV di IIMS Surabaya 2024 kali ini tentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Pahlawan akan mobil listrik yang canggih dan memiliki kapasitas yang besar.
"Lewat kehadiran Cloud EV bisa menjadi pilihan mobilitas ramah lingkungan yang mengedepankan kenyamanan dan inovasi modern bagi masyarakat di kota Surabaya dan sekitarnya”, jelas Brian.
Sejauh ini, kehadiran Cloud EV cukup mendapatkan sambutan positif di Indonesia. Saat diperkenalkan di Jakarta pada 15 Mei lalu, mobil ini sudah dipesan oleh 130 konsumen. Hal serupa juga diharapkan dapat tercapai lagi di IIMS Surabaya.
"Antusias untuk produk kita ini cukup besar ya. Bahkan konsumen sampai rela mengantre agar bisa memboyong Cloud EV ini di rumah," tambahnya.
Pasar mobil listrik merupakan segmen yang penting bagi Wuling. Hal ini karena dari total penjualan mobil wuling secara nasional, kendaraan EV memegang share market lebih dari 50 persen.
Untuk produk Wuling terlaris saat ini dipegang oleh Bingo EV, kemudian disusul Alvez, lalu Confero. Di posisi keempat terdapat Air EV.
"Untuk Januari hingga April 2024 Wuling berhasil menjual sebanyak lebih dari 7.000 unit. Nah bedanya itu untuk tahun ini penjualan EV itu lebih cepat dibanding non EV," paparnya.
Sementara Bayu Apriadi, Area Sales Wuling Jawa Timur menuturkan, selama gelaran IIMS Surabaya kali ini pihaknya menargetkan minimal dapat mencapai 100 pemesanan kendaraan.
Dengan beragam promosi yang ditawarkan, Bayu optimistis target tersebut dapat tercapai.
"Kami ada promo Lifetime Core EV Components Warranty, selain itu ada gratis 7kW AC charging device yang didukung gratis biaya pemasangan dan biaya naik daya," pungkasnya.(*)