KETIK, SURABAYA – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Jatim melakukan pemeriksan gigi, Gizi, THT, Mata hingga konsultasi jiwa serta melakukan pentas seni anak dan melukis bersama.
Kegiatan ini dilakukan bersama dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Pita Putih Indonesia (PPI), Grand City Mall, Pusat Studi Gender dan Inklusi Sosial (PSGIS), Rotary Club, beserta dengan ikatan-ikatan profesi dokter.
“Membudayakan peringatan Hari Anak Nasional kepada masyarakat luas dengan meningkatkan disiplin nasional dalam masa gemilang keluarga demi memperkuat karakter bangsa Indonesia,” tutur ketua YKAI Provinsi Jawa Timur drg. Satiti Kuntari, Minggu (30/7/2023).
Mengambil tema STOP Kekerasan Pada Anak: Anak Terlindungi, Indonesia Maju, drg Satiti mengaku masih banyak anak-anak mengalami kekerasan. Pelaku kekerasan tersebut tidak jarang dilakukan orang terdekatnya seperti ibu, bapak maupun lingkungan sekitarnya.
"Tidak jarang anak ini akan mengalami kekerasan, baik kekerasan fisik, mental, maupun seksual yang mana pelaku bisa dari kalangan lingkungan terdekat anak sendiri seperti orang tua, saudara, kerabat, tetangga, guru di sekolah atau dari luar lingkungan anak yaitu resiko kekerasan digital," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pewakilan BKKBN Jawa Timur Dra Maria Ernawati mengaku masih banyak kekerasan yang terjadi pada anak-anak. Masalah ekonomi yang masih menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kekerasan pada anak.
"Dengan kejadian yang sering kita dengar di televisi maupun radio banyak kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua mereka sendiri," beber Maria.
Maria berharap perlindungan kepada anak tidak hanya dilakukan oleh orang terdekat, namun tanggung jawab semua orang. "Bahkan negara, RT, RW, Kelurahan, kecamatan hingga semua orang harus menjaga agar anak-anak tidak mengalami kekerasan," ucapnya. (*)