KETIK, BATU – Peringatan 20 tahun kasus pembunuhan Aktivis Munir Said Thalib diakhiri dengan ziarah makam di Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu, Sabtu 7 September 2024.
Sekitar 50 aktivis yang terdiri dari pemuda, mahasiswa dan masyarakat sipil hadir mendoakan Alm Munir. Hadir pula istri Munir, Suciwati.
Sebelum berziarah ke Makam Munir, puluhan aktivis dari Malang Raya tersebut menggelar peringatan dimulai sejak Kamis sore dengan aksi kamisan. Pada Jumat malam harinya digelar diskusi publik di Universitas Brawijaya Malang.
"Kedatangan semua kawan di sini ingin mewarisi semangat Cak Munir. Yang sebenarnya tidak pernah meninggalkan kita. Kita bersama merawat ingatan dan perjuangannya," Kata Eko Prasetyo, Pendiri Social Movement Institute sekaligus panitia peringatan 20 tahun kasus Munir.
Menurut Eko mengingat perjuangan Munir sudah menjadi keharusan. Terlebih semangat Munir bisa diwariskan dan diedukasi ke generasi muda seperti mahasiswa dan Generasi Z secara umum.
Dikatakan Eko, peringatan 20 tahun pembunuhan Munir diselenggarakan di 12 kota secara serentak.
"Hari ini berbarengan dengan agenda konvoi di Yogyakarta, Jakarta, Kediri, Semarang, Lamongan, dan kota lainnya.
Melalui peringatan pembunuhan Munir, lanjut Eko, pihaknya ingin mengajak Gen Z atau terutama anak muda untuk menghidupkan kembali semangat Munir. Menurutnya, perjuangan Munir menjadi relevan akhir-akhir ini ketika demokrasi sedang merosot.
"Dengan aksi-aksi yang dilakukan para aktivis bersama keluarga Munir mendesak penuntasan pelanggaran HAM berat," tegasnya. (*)