KETIK, SURABAYA – Generasi muda diajak untuk terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi, antara lain melalui jalur ekonomi kreatif.
Ajakan itu digaungkan dalam Talkshow Obrolan Idealis dan Gagasan Rasional Untuk Negeri (Oligarki) di Ambassador School yang digelar Pemuda Perindo Surabaya, Minggu (16/7/2023).
Dalam acara ini menghadirkan Ketua Harian DPP Pemuda Perindo Michael Victor Sianipar, Tenaga Ahli Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Raditya Putra Pratama, Founder of Historisma Cafe Fuad Bernardi, Co-Initiator Your Voice Metter Aji Suradika, dan Disabilitas Kreatif Evi Dahlia.
DPP Pemuda Perindo Michael Victor Sianipar mengajak anak muda untuk berperan dalam pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan pelaung yang ada, Pemuda Perindo Surabaya mengajak anak musa Surabaya bisa melihat peluang untuk memajukan ekonomi kreatif.
"Melalui ekonomi kreatif bisa menampung banyak lapangan pekerjaan untuk anak-anak di Indonesia, sehingga hal ini menjadi peluang untuk anak-anak Surabaya bisa mengembangkan ekonomi kreatif," terangnya.
Dengan ekonomi kreatif, Michael berharap anak Indonesia terlebih anak Surabaya bisa menjadi pemimpin ekonomi global. "Kita akan suport dan dorong terus anak Surabaya lebih baik hingga menguasai ekonomi global," terangnya.
Sedangkan, Tenaga ahli mentri Prariwisata dan Ekonomi Kreatif Raditya Putra Pratama mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam pertumbuham ekonomi. "Sekitar 90 hingga 97 persen UMKM merupakan pencipta lapangan kerja yang besar. Sehingga membantu perekonomian di Indonesia," terangnya.
Dalam acara ini juga menghadirkan Disabilitas Kreatif Evi Dahlia mengaku membangun bisnis fashion mulai dari nol hingga bisa berkembang seperti saat ini. Evi merupakan penyandang disabilitas, yang tangan kanannya mengalami kelumpuhan.
Namun kekurangan itu menjadi salah satu motivasi dirinya untuk bisa bangkit dan memulai bisnis yang saat ini digeluti. "Yang memotivasi saya selama ini adalah ibu saya," katanya.
Evi berharap Partai Perindo tidak hanya sekedar membagikan gerobak kepada pelaku usaha UMKM. Namun memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha kecil dalam memasarkan produknya. "Pelatihan pemasaran secara online itu sangat dibutuhkan tidak semua pelaku usaha kecil ini paham untuk pemasaran usaha di online atau media sosial," terangnya. (*)