KETIK, KENDARI – Agar terus menjalin soliditas dan meningkatkan kompetensi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan (Perdokla) menggelar Rapat Kerja Nasional ke-3 IDI.
Rakernas tahun ini bertemakan IDI Reborn Bangkit dan bersatu untuk harkat profesi dokter dan rakyat Indonesia yang dilaksanakan di Kendari dari tanggal 21 hingga 25 November 2023.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 800 orang peserta yang perwakilan IDI wilayah maupun perhimpunan dan keseminatan yang ada di seluruh Indonesia.
Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yaitu Prof Dr Muhajir Effendi M.AP.
Acara selanjutnya adalah mini simposium, yang dibuka dengan topik etik kedokteran dan dilanjutkan dengan empat topik menarik lainnya.
Ketua Kolegium Dr.dr.Harmin Sarana SpB, SpKL Subsp KT(K) menyampaikan perlu adanya kejelasan aturan kompetensi profesi agar tidak terjadi overlapping.
"Antara Permen yang ada seperti perbedaan aturan Permenkes dan Permenaker, sehinga perlu perhatian terkait keprofesian perlu diperhatikan level kompetensi, penguatan, penambahan, overlapping dan Share kompetensi," ujarnya.
Rakernas Perdokla dan Kolegium IDI di Kendari. (Foto: Humas Perdokla)
Dijelaskan juga oleh Ketua Bidang Humas, Publikasi dan pengabdian masyarakat Perdokla Kolonel Laut Dr.dr.Hisnindarsyah menyampaikan tentang perlunya dipertimbangkan untuk memasukkan profesi dokter spesialis di layanan primer.
"Karena dalam buku panduan renumerasi yang rersusun tahun 2023, tarif layanan hanya ada di level rumah sakit. Sedangkan di layanan primer, belum dimasukkan," tuturnya.
Ini menunjukkan bahwa keberadaan Spesialis Kedokteran Kelautan(Sp KL), memberi kontribusi nyata bagi organisasi profesi dan masyarakat.
Acara Rakernas ini disambut antusias dan dihadiri oleh dokter dan istri dokter dari seluruh Indonesia. Medulla Choir kembali memeriahkan acara pembukaan serta tarian 3 etnis yang semarak. (*)