KETIK, SURABAYA – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) tampaknya semakin berkambang pesat.
Terbaru AI saat ini sudah mulai diterapkan pada alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang biasa dipergunakan untuk mendeteksi berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan otak, saraf, dan sendi.
Teknologi MRI sendiri mulai diperkenalkan sejak 1970-an, alat ini mengandalkan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail organ dan jaringan dalam tubuh manusia tanpa menggunakan radiasi.
Sejak awal diperkenalkan teknologi MRI terus mengalami perkembangan. Pada awalnya, MRI memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan gambar yang detail, dan ruang pemeriksaannya relatif sempit. Hal tersebut membuat banyak pasiem merasa tidak nyaman.
Dilansir dari Suara.com jaringan media nasional Ketik.co.id, Saat ini mesin MRI sudah mulai menggunakan AI yang bisa membuat proses pemindaian dapat menjadi lebih cepat dan efisien, serta menghasilkan gambar yang lebih tajam dan akurat.
AI juga mampu meminimalisir kesalahan manusia dalam interpretasi hasil gambar, sehingga mempercepat diagnosis dan pengobatan.
Seperti baru saja diluncurkan di RS Mandaya Karawang. Penggunaan MRI dengam AI terbukti mampu mempersingkat durasi pemeriksaan hingga 50 persen.
Jika MRI konvensional membutuhkan waktu 45 menit, alat baru ini hanya memerlukan sekitar 25 menit.
Tidak hanya itu, agar pasien merasa nyaman saat proses pemindaian, MRI ini juga dilengkapi dengan fasilitas hiburan seperti video dari Netflix atau YouTube, yang bisa dipilih pasien selama pemeriksaan berlangsung.(*)