KETIK, JEMBER – Pencarian bakat talenta muda Nusantara melalui Bintang Radio masih tetap eksis di tengah gempita pencarian bakat lainnya yang bergengsi.
Bintang Radio digelar dalam rangka memperingati Hari Radio yang diprakarsai RRI sejak tahun 1951. Sekaligus menjadi media bagi pemuda dari umur 16 sampai 26 tahun.
Kepala LPP RRI Jember Taufan Pamungkas Marhaendra Jaya mengatakan Bintang Radio adalah media hiburan, pendidikan, juga kompetisi seni tarik suara. Untuk tahun 2023 baru pertama kali Bintang Radio dibuka untuk wilayah Tapal Kuda atau jangkauan siaran RRI.
Dari 19 peserta putra dan 23 peserta putri akan disaring menjadi 10 finalis. Kemudian dipilih tiga terbaik dari para finalis nantinya akan dikirimkan untuk kembali berkompetisi dalam tingkat nasional.
"Nanti masing-masing kami kirim 3 terbaik. Baik rekaman yang tadi itu dikirim ke tingkat nasional, ada 72 RRI di seluruh Indonesia. Jadi bisa dibayangkan ketatnya seperti apa," ungkap Taufan. Tiga terbaik selanjutnya akan dikirim ke ajang nasional di Manado, Sulawesi Utara.
Menurutnya penilaian dari para juri sudah profesional. Juri didatangkan dari Nasional sehingga standar penilaian peserta Bintang Radio di seluruh Indonesia disebut sama.
Tak berhenti disitu, mereka jebolan Bintang Radio yang terbaik akan diproyeksikan untuk terjun di industri entertainment. "Mereka akan dipantau dengan manajemen artis untuk menemukan potensi mereka, apakah show atau rekaman," sambungnya.
Sementara, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember turut mengapresiasi penampilan dari 10 finalis yang bertanding dalam Final Bintang Radio yang berlangsung di Auditorium RRI, Rabu (15/11/2023) malam.
"Sangat luar biasa, saya menikmati tampilan mereka mulai dari vibrasi, pitch control, dan powernya," puji Kepala Disparbud Bambang Rudianto. Menurutnya para finalis sangat layak untuk maju ke tingkat nasional dengan sedikit polesan untuk menyempurnakan.
Memunculkan talenta muda bidang seni tarik suara ini gayung bersambut dengan strategi pengembangan pariwisata. Dalam pandangannya wisata itu bisnis kebahagiaan.
"Berwisata itu bisa entertain melalui musik, lagu, dan beragam budaya lainnya," pungkas Rudi.(*)