KETIK, SURABAYA – Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di Jawa Timur dipastikan aman selama bulan ramadan. Kepastian itu setelah dilakukan Rapat Koordinasi (Rakor) di Gedung Negara Grahadi, Selasa (5/3/2024) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dengan Pertamina.
"Dari hasil rapat ini, kami bisa memastikan kepada masyarakat tidak perlu khawatir bahwa ketersediaan BBM dan LPG sampai hari ini bisa cukup untuk memastikan kebutuhan Ramadan, Idul Fitri sampai pascalebarannya," ujar Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono.
Adhy menjelaskan kebutuhan LPG diprediksi mengalami peningkatan sebesar 7,7 persen. Kemudian kebutuhan BBM diprediksi naik hingga 16 persen selama Ramadan.
"Karena kami sudah melihat berapa terminal, depo yang dimiliki Pertamina di Jatimbalinus khususnya Jawa Timur aman. Karena depo di Surabaya itu langsung terhubung dengan depo pusat di Tuban," terang Adhy.
Kebutuhan LPG rumah tangga khusus harian pada hari ini bisa mencukupi hingga lima hari ke depan. Sebelum kebutuhan itu habis maka akan langsung ditambahkan.
"Maka sebelum lima hari, akan ditambah untuk lima hari kemudian atau 10 hari. Kita pastikan BBM semua jenis dan LPG di Jawa Timur tidak akan mengalami kelangkaan," tegasnya.
Kendati memastikan stok LPG maupun BBM aman, Adhy menyampaikan bahwa tetap ada langkah antisipasi. Pertama, memonitor stok yang ada. Kedua, mengantisipasi distribusinya.
"Karena Ramadan pasti akan ada mobilisasi kendaraan yang banyak, kemudian untuk rawan bencana, juga di tol pasti jadi titik krusial, selanjutnya daerah kepulauan," katanya.
Selain itu, Adhy juga mengantisipasi adanya berita hoaks dan isu yang tidak benar di media sosial tentang kelangkaan. Sehingga berita yang tidak benar menimbulkan kepanikan di masyarakat.
"Kami juga menggandeng kepolisian Ditreskrimsus Polda Jatim dan Kodam mengantisipasi titik mana yang paling potensi terjadi kerawanan. Itu kita lakukan secara ekstra. Kami juga membentuk Satgas RAFI yang akan berjalan H-3 Ramadan," ungkapnya.
Sementara itu, Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariesetya mengatakan kenaikan sebesar 7,7 persen itu setara dengan 5.135 KL per hari. Kebutuhan BBM tersebut pada hari biasa kebutuhannya sebanyak 4.769 KL per hari.
Sementara kebutuhan Pertalite akan naik 16,8 persen, yakni dari 11.162 KL per hari menjadi 13.039 KL per hari. Pertamax naik 17,8 persen, dari 1.652 KL per hari menjadi 1.949 KL per hari. Turbo naik 9,1 persen dari 60 KL per hari menjadi 65 KL per hari.
Lebih lanjut, Pertamax Green diproyeksikan naik 10,5 persen dari 1,8 KL per hari menjadi 2,1 KL per hari. Kemudian solar atau biosolar justru diprediksi turun selama Ramadan dan Idul Fitri sebesar -11,9 persen, dari 5.926 KL per hari menjadi 5.220 KL per hari.
"Stok yang ada kita akan jaga, dan akan kita tingkatkan sampai dengan nanti pasca Idul Fitri stok BBM dan LPG melimpah," kata Dwi. (*)