KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini tengah merancang peta transportasi publik berbasis listrik. Rancangan ini dibuat untuk memudahkan mobilitas warga Surabaya dengan target waktu tempuh maksimal 15 menit.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan konsep transportasi berbasis listrik ini akan dipadukan dengan konsep compact city, yang memang berfokus pada pemangkasan jarak tempuh.
Dengan waktu tempuh yang semakin singkat tentu kegiatan masyarakat akan lebih efektif dan efisien. Surabaya sendiri dipandang memiliki kesiapan infrastruktur untuk menjadi wilayah percontohan transportasi berbasis listrik di Indonesia.
"Surabaya kami rasa memiliki kesiapan untuk menjadi daerah percontohan. Kami akan menggandeng sejumlah instansi untuk elektrifikasi transportasi publik," jelas Irvan, Senin 9 September 2024.
Lebih lanjut, dalam mewujudkan konsep compact city tentu akan banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya penyempitan jalan dan penambahan volume kendaraan. Selain itu berdasarkan survei waktu tempuh di Surabaya lebih dari 15 menit.
"Nanti pokoknya Surabaya dikonsep menjadi 15 minutes city. Ke mana-mana bisa ditempuh dengan waktu 15 menit,” tambahnya.
Sementara itu, Kasi Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Ali Mustofa menuturkan dalam mendukung elektrifikasi transportasi publik pihaknya menambah armada bus listrik baru untuk melayani sejumlah rute di Kota Pahlawan.
Terdapat 11 armada bus listrik baru yang akan beroperasi di rute Suroboyo Bus, yakni Terminal Purabaya–Kampus C Universitas Airlangga. Penambahan armada listrik ini sebagai langkah awal mendukung konsep compact city di Surabaya. Selain bus, armada WaraWiri Suroboyo juga tidak lepas dari elektrifikasi.
”Armada lain seperti feeder menyusul, melihat hasil evaluasi,” paparnya.
11 armada bus baru ini rencananya akan mulai beroperasi pada akhir November mendatang. Sebagai persiapan pihaknya akan melakukan uji coba pada bulan Oktober untuk melakukan evaluasi dan melihat hambatan yang ada.
"Kita uni coba dulu sebelum nantinya akan beroperasi pada akhir November," pungkasnya.(*)