KETIK, BATU – Pemerintah Kota Batu Jawa Timur menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 2,2 miliar setahun dari retribusi parkir di Pasar Induk Among Tani.
Menurut Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, target tersebut dirasa cukup rasional, mengingat potensi pendapatan parkir di Pasar Induk Among Tani sangat tinggi. Meskipun demikian, ia masih melihat pendapatan dalam penerapan satu bulan mendatang.
"Target 2 miliar setahun. Sementara kita fungsikan dulu gate parkir nanti kita lihat satu bulan pendapatan berapa. Nanti bulan berikutnya bisa kita taksir berapa pendapatannya," jelasnya.
Aries menegaskan penerapan parkir elektronik di Pasar Among Tani adalah untuk meningkatkan PAD Kota Batu. Oleh karena itu, ia berharap semua pihak menerima penerapan parkir elektronik itu.
"Saya berharap bahwa ini adalah fasilitas pemerintah yang harus kita sukseskan bersama. Kita harapkan dengan adanya pasar ada pendapatan baru yang dimiliki Pemkot Batu," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Batu melakukan uji coba parkir elektronik one gate atau satu pintu di Pasar Induk Among Tani Kota Batu mulai Selasa (23/01/24).
Uji coba dilakukan untuk melihat kesiapan petugas parkir, dan juga pedagang dalam penerapan parkir tersebut.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun menggunakan dana APBN 2021 hingga 2023. Pembangunan pasar modern tersebut dimulai November 2021 dan selesai pada bulan Mei 2023.
Pasar dengan luas 3,4 hektar tersebut memiliki 3 lantai, 1.716 kios dan 914 los.
Sedangkan, para pedagang baru menempati pasar induk Among Tani sejak 1 Oktober 2023 lalu. Ada 2.209 pedagang yang pindah setelah sebelumya menempati pasar relokasi di area Stadion Brantas Kota Batu.(*)
