KETIK, SIDOARJO – Peningkatan etos kerja menjadi faktor penting untuk mencapai tujuan pembangunan daerah. Keamanan, ketertiban, dan kebersihan harus terus ditingkatkan dalam penataan kota. Kalau Kota Surabaya bisa, mengapa Sidoarjo tidak?
Pesan-pesan penting itu disampaikan oleh Pjs Bupati Sidoarjo Muhammad Isa Anshori saat membuka focus group discussion (FGD) tentang peningkatan etos kerja pegawai di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo pada Senin (14 Oktober 2024).
FGD dihadiri oleh para pejabat dan pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sidoarjo. Hadir masing-masing kepala organisasi perangakat daerah tersebut. Kepala Dishub Benny Airlangga, Kepala DLHK Bahrul Amiq, serta Kepala Satpol PP Sidoarjo Yany Setiyawan.
Isa Anshori menekankan, etos kerja yang tinggi sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan daerah. Dengan semangat dan dedikasi tinggi, setiap individu akan mampu berkontribusi bagi kemajuan Sidoarjo. Belajar kepada daerah lain juga akan menambah pengalaman.
”Kami ingin dan akan terus belajar. Terutama dalam sektor kebersihan, keamanan, dan ketertiban. Belajar ke kota tetangga, yaitu Surabaya,” ucapnya.
Para pegawai Dinas Perhubungan Sidoarjo mengikuti FGD yang dihadiri kolega mereka dari Kota Surabaya. (Foto: Dinas Kominfo)
Isa berharap, peningkatan etos kerja tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama. Tugas aparatur sipil negara (ASN) adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kualitas pelayanan yang baik merupakan cerminan etos kerja yang tinggi.
Isa Anshori mendorong peserta FGD untuk dapat berdiskusi dan saling bertukar pikiran demi menciptakan inovasi yang bermanfaat. Narasumber dihadirkan dari Kota Surabaya. Yaitu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Dedik Irianto, Kadishub Kota Surabaya Tundjung Iswandaru, serta Kabid Trantibum dan Linmas Satpol PP Surabaya Irna Pawanti.
Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pegawai Pemkab Sidoarjo. Ilmu dan pengalaman yang didapat bisa diterapkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik di Sidoarjo.
”Jika Surabaya bisa menata diri, kenapa kita tidak bisa,” tegas Isa Anshori. (*)