KETIK, SIDOARJO – Seperti apakah perilaku pemilih di Kabupaten Sidoarjo? Institute Research Public Development (IRPD) menangkap beragam fenomena pada Pemilu 2019 di Sidoarjo. Bagaimana peserta Pemilu 2024 di Sidoarjo memahami dan memikat hati mereka?
Founder IRPD Sidoarjo Nanang Haromain mengungkapkan sejumlah fenomena tentang perilaku pemilih dalam pemilu di Sidoarjo. Pemilihan umum sering dikaitkan dengan pemberian sesuatu dari para peserta pemilu. Misalnya, calon anggota legislatif (caleg).
Dalam Pemilu di Sidoarjo, caleg-caleg kerap menarik hati pemilih dengan beragam kegiatan dan pemberian. Misalnya, pemberian uang, sembako, barang seperti kaus, topi, kerudung, peralatan olahraga, serta layanan pengobatan gratis, dan sebagainya.
IRPD, lanjut Nanang, melakukan survei kepada seribu responden polling untuk mengetahui kecenderungan mereka. Yang disurvei dianggap mewakili pemilih dari kalangan ekonomi atas, menengah, dan bawah (kategori A, B, dan C). Responden diambil dari 18 kecamatan di seluruh Kabupaten Sidoarjo.
Pemberian apa yang paling diharapkan dari caleg? ”Yang paling disukai pemilih adalah pemberian berupa uang, sembako, dan pengobatan gratis,” katanya.
Sementara itu, barang berupa kaus, kerudung, kalender, korek api, juga disebut para responden. Ada pula barang yang tidak disukai sama sekali oleh responden. Apa itu? Pemberian berupa kain. Mereka harus keluar biaya lagi untuk memakainya.
”Apakah kecenderungan ini tetap berlanjut pada Pemilu 2024 di Sidoarjo? Kita lihat saja,” tambah alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta tersebut.
Nanang juga mengungkapkan fenomena lain tentang sikap pemilih dalam Pemilu di Sidoarjo. Ketika ditanya kampanye seperti apakah yang disukai agar tertarik memilih, mereka menyatakan kampanye pertemuan tetap muka teap paling disenangi dalam Pemilu di Sidoarjo.
Hasil polling menyebutkan, pemilih lebih senang bertemu langsung dengan calon. Mereka juga sangat suka bertemu calon dalam kegiatan pengobatan gratis. Peserta kampanye yang gemar datang door to door juga disukai.
Pawai keliling, dialog di media massa, baliho, jalan sehat atau kegiatan olahraga lain, hiburan musik, maupun kampanye pidato berada di urutan di bawahnya.
Hasil polling itu juga senada dengan jawaban pemilih tentang bagaimana sosok, misalnya caleg, yang paling disukai. Pemilih Sidoarjo paling suka kepada caleg yang dekat dengan rakyat. Mau kumpul-kumpul dengan banyak orang.
”Istilahnya, gampang diajak ngopi bareng,” ungkap komisioner KPU Sidoarjo periode 2014-2019 tersebut.
Nanang Haromain saat memaparkan hasil surveinya terhadap perilaku pemilih Pemilu di Sidoarjo pada Kamis (14/12/2024) di Trawas. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Yang berikutnya, caleg paling disukai adalah mereka yang punya visi dan misi jelas. Punya program bagus. Pemilih dalam Pemilu di Sidoarjo juga suka dengan caleg yang terkenal, berpengalaman (petahana), merasa satu partai yang sama, cocok dengan calon presiden yang dipilih, dermawan, sudah pernah dipilih sebelumnya.
”Soal calon itu putra daerah atau bukan putra daerah Sidoarjo ternyata tidak menjadi pertimbangan utama,” tambah Nanang saat acara gathering KPU Sidoarjo bersama insan media di Trawas pada 14 Desember 2023.
Dengan hasil survei lewat polling itu, lanjut Nanang, caleg-caleg petahana sangat punya peluang untuk terpilih kembali dalam Pemilu di Sidoarjo. Mereka biasanya sudah punya pemilih loyal, punya visi-misi, berpengalaman terkenal, dan punya modal.
Bagaimana kalau ternyata caleg petahana sampai tidak terpilih lagi? ”Kalau petahana sampai gagal terpilih, biasanya memang tidak merawat pemilih. Atau, dengan kata lain medit. Susah diajak ngopi," pungkas Nanang Haromain. (*)