KETIK, MALANG – DPRD mendorong Pemerintah Kota Malang untuk memprioritaskan pemeliharaan jalan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD tahun 2023. Mengingat jalan berlubang masih menjadi persoalan mendasar di Kota Malang.
"Anggarannya pasti nanti ada penambahan untuk pemeliharaan jalan berlubang, di pemeliharaan rutin dan insidentil," jelas I Made Riandiana Kartika selaku Ketua DPRD Kota Malang, Jumat (7/7/2023).
Made menyarankan untuk pemeliharaan jalan berlubang lebih dianggarkan pada pemeliharaan insidentil. Terlebih PAK akan diupayakan untuk disetujui pada bulan September 2023 nanti.
"Ada dua pintu, masuknya pemeliharaan rutin dan isidentil karena sekarang dampak el nino harus kita antisipasi mulai sekarang. Kita menginginkan di insidentil lebih banyak. Berimbang lah antara insidentil dengan perawan rutin," terang Made.
Berbeda dengan penambahan jalan baru yang membutuhkan anggaran besar, untuk penambahan jalan, dinilai lebih memungkinkan jika dianggarkan pada APBD Murni tahun 2024.
"Penambahan jalan baru anggarannya besar, tidak mungkin di bawah Rp 200 juta. Akan kita masukkan di APBD murni 2024. Kita akan detailkan di pembahasan di Kebijakan Umum APBD (KUA) 2024. Jadi yang besar masukkan di situ karena di PAK tidak ada anggaran besar. Pasti waktunya tidak cukup," lanjutnya.
Selain itu, prioritas PAK harus ditujukan pada proyek yang tak membutuhkan proses pelelangan. Selain pemeliharaan jalan, perbaikan pasar-pasar yang tak layak juga harus menjadi prioritas pada PAK APBD 2023 ini.
"Contohnya sekarang kita lihat untuk lelang pengadaan GOR Ken Arok kan ada anggaran Rp 3,5 miliar. Kita lihat kalau itu belum dilaksanakan, belum dilelang, lebih baik ditunda saja untuk dimasukkan APBD murni 2024. Serta pengerjaan di masing- masing OPD yang belum lelang, lebih baik dilebur lagi, dipergunakan pengerjaan tanpa lelang. Karena pasti tidak akan nutut waktunya," jelasnya.(*)