KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang kebut pembangunan bozem di kawasan Tunggulwulung. Bozem tersebut memiliki kedalaman 6,5 meter dengan panjang dan lebar 70x33 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), Dandung Djulharjanto menjelaskan bozem di Tunggulwulung mampu menampung luapan air di beberapa titik. Di antaranya Kedawung, Purwodadi, hingga Blimbing.
"Embung atau bozem di Kebun Bibit Tunggulwulung saat ini sedang proses. Gunanya untuk menampung luapan air, mengurangi debit atau meminimalisir genangan air sampai kawasan Purwodadi juga meskipun di sana sudah ada embung. Selesai pekerjaan diperkirakan pada bulan November 2023," jelas Dandung saat ditemui di lokasi bozem pada Selasa (22/8/2023).
Wali Kota Malang, Sutiaji turut meninjau pengerjaan bozem Tunggulwulung. Menurutnya, bozem tersebut dapat mengurangi 20 persen luapan air di daerah Jalan Soekarno-Hatta (Suhat).
"Kita sebenarnya sudah ada bzem di Blimbing, lalu di sini. Ini bisa mengurangi 20 persen (luapan air) yang lewat Jalan Suhat. Ada 40 persen yang nanti tumpuannya mengalir di Kemirahan sehingga nanti berkurang," jelasnya.
Pemkot Malang meninjau lokasi dan para pekerja proyek bozem Tunggulwulung (foto: Lutfia/Ketik.co.id)
Pembangunan bozem tersebut sebagai implementasi dari masterplan penanganan banjir di Kota Malang. Ditargetkan pada tahun 2028 mendatang, Kota Malang telah nihil banjir dengan segala upaya yang telah dilakukan selama ini.
"Jadi gini, implementasi dari masterplan penanganan banjir di Kota Malang, salah satu di antaranya kita membuat embung atau bozem. Selain itu kalau agak berkurang debit airnya di sungai, maka akan dialirkan. Jadi fungsi-fungsi di daerah perkotaan," katanya.
Sutiaji meminta dilakukan percepatan pembangunan bozem Tunggulwulung dengan harapan bisa selesai sebelum memasuki musim hujan. Sehingga dapat langsung dirasakan kebermanfaatannya oleh masyarakat.
"Per hari ini ada defiasi plus 0,38 sehingga kami minta kalau kerja jangan hanya berpatokan pada surat perintah kontraknya. Kalau ada percepatan jauh lebih bagus, mumpung belum hujan," tambahnya.
Sebagai informasi, total anggaran untuk seluruh proyek penanganan banjir di Kota Malang mencapai Rp 1,8 triliun.(*)