KETIK, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi memulai Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba), Selasa, 10 September 2024. Pembukaan Pesmaba ditanda dengan pelepasan ribuan burung.
Pesmaba yang mengusung tema Generasi Digital Generasi Penyelamat Bumi tersebut dihadiri Brigadir Jenderal Ramli SE yang mewakili Mayjen TNI Rudy Saladin, MA Panglima Kodam V/ Brawijaya.
Ada 7 ribu mahasiswa baru yang mengikuti upacara pembukaan Pesmaba tersebut. Para mahasiswa baru itu dijuluki dengan Gen 24 UMM.
"Melalui tema yang kami usung, mahasiswa baru UMM didorong untuk menjadi generasi pelopor dalam upaya penyelamatan bumi," urai Kepala Infokom UMM Dr. Ir. Suyatno, M.Si.
Terkait pelepasan ribuan burung perkutut lokal (geopleia striata), jelas Suyatno bahwa itu menjadi salah satu bentuk komitmen UMM untuk menjaga ekosistem dan pelestarian lingkungan. Utamanya dalam rangka menyukseskan misi penyelamatan bumi.
Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik dan Brigjen Ramli SE foto bersama maskot SWANUMM dan Ribu mahasiswa baru UMM 2024. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)
"Burung-burung ini dilepaskan dan bebas hidup di alam kemudian menciptakan harmoni dan lingkungan yang asri, indah, dan nyaman," jelasnya.
Menurutnya, sebelum dilepaskan, burung-burung tersebut sudah dipantau langsung oleh Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) Kehutanan UMM. Mulai dari aspek makan dan keperluan lainnya sampai mereka bisa hidup secara mandiri di lingkungan kampus.
Hal lain yang tak kalah menarik adalah maskot SWANUMM yang menjadi simbol dari atmosfer prestasi dan keindahan kampus. Mendorong kehidupan yang mampu berdampingan dengan alam dan pelestarian satwa endemik.
"Ini juga sekaligus menjadi komitmen UMM untuk terus menjaga dan melestarikan bumi sesuai dengan nilai-nilai sustainable development goals (SDGs)," ujarnya.
Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik menyebutkan alasan mengapa Pesmaba tahun ini mengampanyekan penyelamatan bumi. Hal itu berangkat dari realita bahwa banyak sumber daya alam mengalami penurunan kualitas. Maka, masyarakat harus mengambil tindakan cepat dan tepat.
"Khususnya para akademisi dan anak-anak muda yang harus disiapkan menjadi generasi penyelamat bumi," tambahnya.
Dijelaskannya, Gen-24 memang diproyeksikan sebagai generasi digital yang dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya penyelamatan bumi. Melalui pemanfaatan teknologi yang cerdas, kreativitas, dan semangat kolaboratif, generasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Saya berharap bahwa ke depan Gen 24 ini dapat menjadi insan akademis yang kreatif serta inovatif. Sekaligus dapat menjadi pemimpin yang mampu mengabdikan diri kepada masyarakat dengan dedikasi penuh dan tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah," jelasnya.
Sementara itu, Brigadir Jenderal Ramli mengakui bahwa UMM benar-benar menunjukkan komitmennya untuk menghadapi tantangan kedepan. Hal itu dibuktikan dengan ide-ide berkemajuannya dalam mencetak generasi yang unggul. Tidak hanya unggul bagi dirinya pribadi, namun juga unggul pagi lingkungan sekitar.
“Kita tahu bersama bahwa UMM menjadi salah satu perguruan tinggi paling terkemuka. Apalagi sekarang memadukan antara narasi digital dan lingkungan. Ada korelasi yang sangat kuat dan stabil," urainya.
Menurutnya, saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu cepat. Meski begitu harus tetap memperhatikan upaya-upaya menjaga lingkungan. Selain itu, Kunci kehidupan saat ini adalah akhlak. Dikatakannya, setinggi apapun ilmu tanpa akhlak baik, tidak akan bisa menjadi generasi yang mumpuni.
"Bapak Pangdam berpesan, adik adik kita ini kan baru mulai menjadi orang dewasa. Makanya kita berpesan banyak tantangan yang harus dihadapi. Motivasi beliau semoga mahasiswa UMM bisa menjadi generasi penerus kita yang sudah tua tua ini," harapnya. (*)