Pelantikan Pengurus PODSI Sleman, Ketum Subardi Sebutkan Sejumlah Kendala

Jurnalis: Abdul Aziz
Editor: M. Rifat

4 Agustus 2024 02:27 4 Agt 2024 02:27

Thumbnail Pelantikan Pengurus PODSI Sleman, Ketum Subardi Sebutkan Sejumlah Kendala Watermark Ketik
Pelantikan pengurus PODSI Sleman masa bakti 2024-2028 di rumah makan Bulak Senthe, Sleman, Sabtu (3/8/2024). (Foto: Dok PODSI Sleman/Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pengda Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) DIY, Raden Sumantoyo mengatakan, selama ini perihal sumber daya manusia dan pendanaan menjadi kendala yang kerap dihadapi pada cabor dayung.

Ia contohkan, untuk tunjangan ekstra puding atlet DIY untuk sebulan hanya sebesar Rp25 ribu per atlet. Selain susah cari atlet untuk sarana prasarananya juga termasuk mahal.

Ia sebutkan juga, harga satu unit perahu kano mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Memang saat ini sudah ada yang bisa membuat atau mencetak sendiri. Namun, setidaknya masih butuh Rp75 juta untuk biayanya.

"Untuk sport tourism di Sleman ini bisa terus dikembangkan salah satunya melalui olah raga dayung," ucapnya.

Selain itu terkait sport tourism yang digaungkan PODSI Sleman, Sumantoyo berharap ke depan dapat direalisasikan. Baik melalui kolaborasi dengan Dinas Pariwisata atau Sleman berupaya agar bisa disokong melalui Dana Keistimewaan DIY.

"Untuk itu kami berharap PODSI Sleman makin maju dengan dukungan seluruh pihak yang terlibat," katanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Sumantoyo dalam acara pelantikan pengurus PODSI Sleman masa bakti 2024-2028 di rumah makan Bulak Senthe, Sleman, Sabtu (3/8/2024).

Foto Ketua Umum PODSI Sleman Subardi, saat memaparkan program kerja kedepannya. (Foto: Fajar Rianto /Ketik.co.id)Ketua Umum PODSI Sleman Subardi, saat memaparkan program kerja kedepannya. (Foto: Fajar Rianto /Ketik.co.id)

Acara yang dipimpin Ketum Pengurus Daerah PODSI DIY Sumantoyo tersebut dihadiri antara lain Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Ishadi Zayid, Ketua PMI Sleman yang diwakili Jazim Sumirat dan para atlet.

Berikut susunan pengurus Kabupaten (Pemkab PODSI) Sleman masa bakti 2024-2028:

Penasehat :
R Haris Martapa, Rasyid Ratnadi Sosiawan, Setiawan Tjipto, Ariyanto Nugroho.

Ketua Umum: Subardi
Wakil Ketua I : Lilik Dwi Wahana
Wakil Ketua II : Jainudin
Sekretaris : Waljiyanto
Bendahara : Sugi Hartono

Bidang Pembinaan Prestasi:
Tri Haryanto, Fajar Dwi Atmanta, Taryadi, Ngudi Raharjo, Darsino.

Bidang Wasit dan Perlombaan:
Abdul Munir Roy Alfatoni, Kuswantoro

Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga:
Saras Rismananda

Bidang Sarana, Prasarana dan Perawatan Aset :
Sama Swage, Nurudin Santoso

Bidang Usaha Dana :
Rudi Hermanto dan Fajar Rianto

Bidang Media dan Humas :
Eko Purwono, Purwaningsih.

Usai dilantik Ketua Umum PODSI Sleman Subardi menyampaikan program kerja yang akan dilakukan antara lain akan lebih memasyarakatkan dayung.

Di antaranya akan mengembangkan dayung sport tourism (dayung masuk wisata) dan dayung go school (dayung masuk sekolah). Dimaksudkan untuk meningkatkan minat pelajar dan wisatawan terhadap olahraga dayung.

"PODSI Kabupaten Sleman berkomitmen mengembangkan cabang olahraga dayung. Selain menguatkan potensi sport tourism, cabor ini akan dipopulerkan pula di bidang pendidikan sehingga diharapkan memantik ketertarikan," sebutnya.

Selain itu Subardi menyatakan optimistis, bahwa cabor di bawah kepemimpinannya  mampu mencetak atlet-atlet berprestasi. Meski belum didukung fasilitas memadahi, seperti minimnya jumlah dayung maupun kendala lokasi tempat berlatih.

Sehingga disamping susahnya mencari atlet, juga mahalnya sarpras yang diperlukan.

Disebutkan oleh Subardi, tempat berlatih hingga saat ini memang masih menjadi kendala. Ia jelaskan selama ini PODSI Sleman hanya bisa melaksanakan latihan di Selokan Mataram di sekitar dusun Mayangan.

Sementara air di selokan Mataram tidak bisa mengalir terus. Karena ada jadwal pengeringan untuk perbaikan, perawatan atau hal lainnya setiap tahunnya.

Namun apabila mau pakai di embung atau bendungan yang ada juga tidak ada yang memadai. Mengingat sarana berlatih dayung butuh lintasan sepanjang kurang lebih 1000 meter jauhnya.

Sementara di Sleman tidak ada yang sepanjang itu. Di satu sisi kedalaman embung atau bendungan yang ada cukup krusial sehingga berbahaya bagi para atlet olahraga jenis ini.

Tetapi yang cukup membanggakan, sebut Subardi, PODSI Sleman memiliki salah satu atlet yang terseleksi siap berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024 yakni Nur Khasanah.

Dalam kesempatan ini Subardi menyampaikan sedang mempersiapkan atlet yang akan bertanding di PON Aceh ini. Termasuk kesiapan menghadapi Porda 2025 di Gunungkidul.

"Mohon doa dan restu dan dukungan seluruh pihak untuk kepengurusan yang  baru saja dilantik ini," pintanya.

Sementara itu Wakil Ketua II KONI Sleman,  Endang Rini Sukamti berharap dengan kepengurusan baru dinakhodai oleh Ketum Subardi, cabor dayung makin maju dan dapat menyumbangkan atlet-atlet nasional bahkan internasional.

Selain butuh dukungan sarana prasarana, Endang mengingatkan perlu adanya dorongan pembinaan. Karena sebut Endang, bagi atlit yang dibutuhkan bukan hanya teknik dan fisik. Namun juga gemblengan mental untuk para atlet.

Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman, Heru Saptono menyatakan dukungan terhadap cabor dayung yang digulirkan melalui KONI Sleman. Serta siap mendorong atlet untuk meningkatkan intensitas latihan fisik dan kebugaran. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pelantikan PODSI Sleman Masa bakti 2024-2028 Cabor Dayung Olah raga Kabupaten Sleman Pemkab Sleman KONI Sleman